Sejak peristiwa penembakan tersebut, TNI dan Polri terus melakukan penyisiran di sekitar lokasi penembakan. Sedangkan untuk daerah di sekitar bandara (airside dan landside) telah dilakukan pengamanan oleh Kopasghat TNI AU.
Selain itu, untuk memastikan aspek keselamatan dan keamanan di bandara dapat terpenuhi, telah dilakukan koordinasi dengan Kepala Polres Pegunungan Bintang. Tujuannya untuk menjamin keamanan operasional penerbangan di Bandara Oksibil.
“Hasil dari koordinasi, sampai saat ini kondisi di Bandara Oksibil dinyatakan belum kondusif dari sisi keamanan, dan aparat setempat tidak bisa memberi jaminan keamanan secara menyeluruh,” ujar dia.
Dikarenakan potensi gangguan sudah mendekati kawasan bandara, dan operasi penerbangan sudah mulai terganggu AirNav rencananya akan melakukan evakuasi personil yang bertugas. “Dan mengefektifkan pelayanan informasi penerbangan dengan menerapkan Traffic Information Broadcast by Aircraft atau TIBA.”
Adapun langkah awal yang dilakukan adalah mengumpulkan personil pada titik kumpul disertai pengamanan yang ketat. Kemudian melakukan persiapan pencarteran penerbangan untuk evakuasi personil bandara (Rimbun Air dan Smart Cakrawala Aviation).
Selain itu, persiapan membuka perumahan dinas/mess Otoritas Bandara Wilayah X di Bandara Sentani sebagai tempat penampungan; dan mempersiapkan bantuan bahan pokok ke lokasi sebagai sebagai dukungan logistik bagi petugas. Kristi berharap agar kondisi di Bandara Oksibil kembali aman dan terkendali, sehingga dapat beroperasi kembali secara penuh.
“Kami menghimbau kepada rekan-rekan yang bertugas di Bandara Oksibil untuk meningkatkan kewaspadaan dan selalu berdoa agar diberi perlindungan dan kondisi kembali kondusif,” tutur Kristi.
Baca Juga: Pesawat Kargo Ukraina Angkut Amunisi Jatuh di Yunani, Delapan Kru Tewas
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.