TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Pangan Nasional (Bapabas) Arief Prasetyo Adi menyatakan pekan ini 50 ribu ton kedelai impor asal Amerika Serikat akan sampai ke Indonesia. Kedelai itu diimpor dari perusahaan swasta untuk meredam kenaikan harga saat ini.
"Sambil menunggu Bulog siap mengimpor kita minta sama swasta untuk masukin barang cepet deh," tuturnya saat ditemui di kantor Foodbank of Indonesia, Jakarta Selatan pada Selasa, 10 Januari 2023.
Baca: Harga Kedelai Melambung, Zulhas Sebut Minggu Depan Akan Ada Intervensi Khusus
Adapun pemerintah mengeluarkan biaya sebesar Rp 12 ribu per kilogram untuk kedelai impor ini. Nantinya, pemerintah akan menyalurkan ke pengrajin tahu dan tempe dengan harga Rp 11.000 per kilogramnya. Selisih harganya, Rp 1.000 per kilogram, akan disubsidi oleh pemerintah.
Ia menjelaskan harga kedelai saat ini tinggi lantaran stok menipis. Terlebih untuk komoditas ini, Indonesia masih bergantung pada impor. Sementara Bulog gagal mendatangkan 350 ribu ton impor kedelai pada akhir tahun 2022.
Sebelumnya Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso alias Buwas mengatakan pihaknya menghadapi banyak kendala dalam melakukan impor kedelai. Pasalnya, Bulog yang sebelumnya mengandalkan tiga perusahaan importir swasta dalam mengimpor kedelai, kini diminta mengimpor sendiri agar harga yang didapatkan lebih rendah.
"Kita berusaha bisa impor sendiri karena lebih murah tapi persoalannya tidak mudah dapat izin. Ketentuannya, harus ada karantina dan lain-lain. Ini pengalaman kalau kita impor sendiri," ujarnya saat ditemui Tempo di Jakarta pada Jumat, 16 Desember 2022.
Budi menjelaskan sebetulnya stok kedelai di negara asal impor tersedia. Namun belum ada kepastian kapan pasokan akan diberangkatkan ke Indonesia. Hingga kini, Bulog masih menjajaki beberapa negara. Namun, Budi tak menyebutkan negara mana saja yang akan membuka keran ekspor kedelainya untuk Indonesia.
Tetapi, ia mengaku sudah melakukan negosiasi dengan beberapa negara tersebut dan mengurus surat-surat perizinan. Persyaratan karantina, menurutnya, juga masih menjadi hambatan. "Di sana juga harus ada karantina, nanti di sini juga. Ini pengalaman buat saya ternyata tidak semudah itu," kata Budi.
Sementara itu, mengutip laman Panel Harga Pangan, Badan Pangan Nasional (Bapanas), harga impor kedelai biji kering pada 11 Januari 2023 mencapai Rp 14,770 per kilogram. Harga tersebut turun 1,07 persen dibandingkan sehari sebelumnya.
Sedangkan berdasarkan data terakhir Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok, Kementerian Perdagangan harga kedelai impor, per 10 Januari 2023 harga kedelai impor naik 0,67 persen dibandingkan bulan sebelumnya menjadi Rp 15.100 per kilogram.
Baca juga: Bapanas Beberkan Rencana Impor Gula , Bawang Putih, Kedelai, Hingga Daging Kerbau Tahun Ini
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.