Luhut menyebut strategi itu dengan istilah perang rakyat semesta. Ia meminta agar masyarakat menanam cabai atau sayur di rumah masing-masing agar Indonesia tak terancam krisis pangan. Menurutnya, langkah tersebut efektif dalam mengantisipasi ancaman resesi global yang diprediksi terjadi pada 2023.
"Itu saya gunakan istilah tentara, perang rakyat semesta," kata Luhut saat ditemui di Hotel Mandarin Oriental Jakarta pada Rabu, 12 Oktober 2022.
Soal melambungnya harga cabai ini juga jadi salah satu kekhawatiran Bank Indonesia atau BI. Sebab, dari pengamatan bank sentral, cabai adalah salah satu komoditas utama penyumbang inflasi. Kenaikan harga cabai rawit menyumbang inflasi sebesar 0,08 persen secara month to month (mtm) dan cabai merah sebesar 0,06 persen (mtm).
Adapun berdasarkan laman Informasi Pangan Jakarta, harga cabai rawit nyerah per 10 Januari 2023 mencapai Rp 74.673 per kilogram. Sementara pada periode yang sama, kanal Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok Kementerian Perdagangan mencatat harga cabai rawit merah di DKI Jakarta naik 34,4 persen dibandingkan bulan lalu menjadi Rp 75.400 per kilogram.
Sedangkan secara nasional pada periode yabg sama, Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok Kementerian Perdagangan mencatat harga cabai naik 20 persen dibandingkan bulan lalu menjadi Rp 64.200 per kilogram.
Kemudian berdasarkan situs Panel Harga Pangan Bapanas, harga cabai rawit merah menjadi Rp 60.450 per kilogram. Lalu mengutip dari laman Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional, harga cabai rawit merah mencapai Rp 65.400 per kilogram.
Baca juga: Harga Cabai Rawit Naik 27 Persen, Mendag Zulhas: Murah, Dulu Sempat Rp 120 Ribu
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.