Menurut Margo, inflasi 2022 yang sebesar 5,51 persen menjadi inflasi tertinggi sejak 2014. Pada saat itu inflasi mencapai 8,36 persen karena pemerintah menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).
Inflasi pada 2023 akan dipengaruhi berbagai faktor, kata dia, tetapi harga energi masih perlu terus diwaspadai karena dapat berdampak terhadap peningkatan harga di berbagai sektor.
Komoditas dengan harga bergejolak seperti produk hortikultura juga perlu diwaspadai.
“Biasanya di sejarah kita, pemerintah menaikkan harga BBM untuk menyesuaikan harga. Di 2023 perlu diwaspadai juga kebijakan pemerintah mengatur harga komoditas yang diatur pemerintah yang dapat mempengaruhi inflasi,” ucap Margo.
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini