TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meminta operator angkutan umum memperketat aspek keselamatan penumpang di tengah cuaca ekstrem sepanjang tahun baru. Dia mengatakan curah hujan yang tinggi, angin kencang, dan gelombang tinggi, banjir, dan longsor menyebabkan sejumlah perjalanan transportasi mengalami gangguan.
Misalnya, penundaan atau pembatalan perjalanan, pengalihan arus lalu-lintas, dan lain-lain. Budi Karya pun menyoroti sektor penyeberangan dan laut lantaran sejumlah insiden terjadi akibat cuaca buruk.
"Jika memang harus menunda perjalanan, lakukan dengan tegas. Karena aspek keselamatan menjadi yang utama,” kata Budi Karya dikutip dari keterangan tertulis, Sabtu, 31 Desember 2022.
Adapun yang menjadi perhatiannya, antara lain, penyeberangan Merak-Bakauheni, penyeberangan kapal rakyat di Muara Angke, Bandara Ngurah Rai Denpasar Bali, Stasiun KA di Semarang. Selain itu, beberapa simpul transportasi turut mengalami lonjakan penumpang.
Budi Karya pun meminta jajarannya dan seluruh pengelola transportasi untuk mengecek secara rutin kondisi cuaca terkini dari BMKG. Sebab, dalam hitungan detik, cuaca bisa berubah. "Saya yakin ini sudah dilakukan, tetapi saya minta pengecekan ini dilakukan lebih teliti,” kata dia.
Lebih lanjut, Budi Karya mengklaim kementeriannya bersama stakeholder telah berupaya meningkatkan aspek keselamatan perjalanan. Salah satunya melakukan pengalihan arus lalu-lintas dari jalan yang terdampak banjir. Kemudian di sektor penyeberangan, pemerintah melarang angkutan yang bermuatan lebih (ODOL) untuk masuk ke kapal.
Kemudian di sektor laut, mengoperasikan kapal-kapal besar dan memiliki draft yang dalam sehingga lebih stabil dalam menghadapi gelombang tinggi 2-3 meter. Sedangkan di sektor udara, menyediakan pesawat wide body agar penumpang yang diangkut bisa lebih banyak dengan adanya sejumlah penundaan penerbangan.
Selanjutnya di sektor kereta api, petugas melakukan pembersihan rel-rel kereta api dari benda-benda saat tergenang air, akibat curah hujan yang tinggi. “Kami mengimbau masyarakat yang tidak terlalu penting untuk bepergian jauh di akhir tahun, lebih baik berada di dalam kota," kata Budi Karya.
"Bagi yang masih bepergian agar tetap waspada dan dalam kondisi siap dalam menghadapi kemungkinan penundaan perjalanan di semua moda transportasi akibat adanya cuaca yang tidak bersahabat,” ucapnya.
Baca Juga: Resmikan Stasiun Manggarai Tahap I, Jokowi: Salah Satu yang Tersibuk di Indonesia
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini