INFO BISNIS -- PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. atau BNI proaktif mengurangi backlog nasional dengan mendorong kepemilikan rumah kepada kalangan masyarakat berpenghasilan menengah dan rendah (MBR). Perseroan bekerjasama Perusahaan Umum Pembangunan Perumahan Nasional (Perumnas) untuk menjaring lebih banyak pasangan milenial untuk memiliki rumah.
Kerja sama dengan menggelar seremonial akad massal bersama 276 konsumen Perumnas di di BNI Kantor Wilayah 12. Acara ini dihadiri Direktur Network & Services BNI Ronny Venir dan Direktur Pemasaran Perumnas Tambok Setyawati di Jakarta, Rabu, 21 Desember 2022.
Ronny mengatakan BNI telah menyalurkaan Kredit KPR atau BNI Griya kepada 687 konsumen Perumnas dengan nilai Rp 260,93 miliar hingga November 2022. “Kami berterima kasih kepada pemerintah yang memberikan kesempatan kepada BNI untuk berkontribusi dalam mengurangi backlog rumah nasional. Kami berharap lebih banyak lagi pasangan muda yang dapat memiliki rumah,” kata dia.
Foto Dokumen BNI *BNI Gelar Akad KPR Bersama dengan Perumnas* (Ki-ka) Pemimpin Kantor Wilayah 12 Mahrauza Purnaditya, Direktur Network & Services BNI Ronny Venir, dan Direktur Pemasaran Perumnas Tambok Setyawati dalam Akad KPR Bersama BNI-Perumnas di Gedoeng BNI Jakarta Kota, Rabu (21/12/2022).
BNI menyediakan platform BNI DigiGriya yang memudahkan nasabah melakukan pencarian properti dimana saja. Nasabah dapat langsung terhubung dengan tenaga pemasar untuk konsultasi dan terhubung dengan e-form BNI untuk pengajuan KPR. Semuanya terintegrasi dalam satu platform.
Nasabah juga dapat memanfaatkan platform E-Channel BNI seperti BNI Mobile Banking untuk kecepatan dan kemudahan transaksi. "Kami pastikan nasabah akan mendapatkan kemudahan dalam mengajukan kredit jika aktif bertransaksi di BNI,” kata Ronny.
Direktur Pemasaran Perumnas Tambok Setyawati, mengapresiasi BNI yang menjadi salah satu BUMN paling aktif menyalurkan KPR komersial dan untuk MBR dengan skema FLPP. "Langkah proaktif kami bersama BNI ini bisa terus membantu dalam memfasilitasi banyak pasangan muda untuk memiliki rumah,” ujarnya.
Menurut dia, masih banyak masyarakat berpenghasilan menengah dan rendah yang belum mampu memiliki rumah. “Semoga lebih banyak perbankan sebagai pemegang fungsi intermediator ikut berperan aktif memfasilitasi kebutuhan KPR dalam rangka pengurangan backlog rumah nasional," ucapnya.(*)