Selanjutnya, laju inflasi baru diperkirakan melandai pada 2024, yang diproyeksikan mencapai 3,6 persen.
Dari sisi fiskal, dia juga memperkirakan defisit APBN akan kembali ke level di bawah 3 persen, tepatnya mencapai 2,7 persen dari PDB Indonesia pada 2022.
“Defisit fiskal di bawah 3 persen dari PDB, didorong oleh sisi pendapatan yang meningkat dan turunnya belanja penanganan Covid-19,” jelasnya.
Dia menambahkan, beberapa risiko yang perlu diwaspadai ke depan diantaranya masih akan ada guncangan harga komoditas, tekanan dari sisi permintaan, dan berlanjutnya pelemahan rupiah.
BISNIS
Baca: Tempo Economic Forum: Ancaman Resesi 2023, IMF Cermati 3 Dampak Invasi Rusia
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini