Dengan demikian, kehadiran P2P lending dalam menyokong ketahanan keuangan nasional menjadi angin segar bagi sejumlah sektor, satu di antaranya UMKM.
Di samping itu, Mirza juga menjelaskan bahwa transaksi digital berkontribusi pada penguatan indeks inklusi keuangan pada 2022 sebsar 85,1 persen yang meningkat dari 76,2 persen pada tahun 2019.
Tak hanya kredit P2P lending, OJK menyebut layanan pendanaan digital melalui securities crowdfunding (SCF) juga dilaporkan berkontribusi aktif dalam menyokong ketahanan sektor UMKM pada tahun ini.
"Securties crowdfunding juga mencatat pengumpulan dana sebesar Rp661 miliar yang siap untuk disalurkan demi pengembangan UMKM," pungkas Mirza.
Sementara itu, Presiden Joko Widodo atau Jokowi mendorong perbankan lebih aktif menyalurkan dana kepada UMKM. Dia menargetkan rasio kredit UMKM dapat mencapai 30 persen dari total pembiayaan yang disalurkan bank.
Saat ini rasio kredit UMKM telah mencapai sekitar 20 persen dari total penyaluran dana perbankan. Sejumlah bank berkomitmen untuk lebih aktif berperan dalam pendanaan ke sektor UMKM.
BISNIS
Baca: OJK Catat Kredit Macet Pinjol Tembus Rp 1,49 Triliun, Didominasi Milenial
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini