Lebih jah, Suahasil berharap Adil dapat berbicara dengan cara yang baik berdasarkan data. Sehingga, pemerintah pusat dan daerah dapat duduk bersama mencari solusi dan memperbaiki sistem yang ada.
"Yang paling menyedihkan adalah ketika berpikir 'pindah' negeri sebelah saja. Ini jauh dari cita-cita pendiri Republik, dan jauh dari cita-cita Indonesia," ujarnya.
Bupati Meranti berang
Adapun kisruh ini merebak setelah beredarnya sebuah video berdurasi 1 menit 55 detik beredar di media sosial yang menunjukkan kegeraman Adil.
Dalam video tersebut, Adil menyebut pegawai di Kemenkeu sebagau iblis karena hanya mengambil minyak di Kabupaten Meranti tapi uangnya dihisap oleh pemerintah pusat, dalam hal ini Kemenkeu.
"Ini orang Keuangan isinya iblis atau setan. Jangan diambil lagi minyak di Meranti itu. Gak apa-apa, kami juga masih bisa makan. Daripada uang kami dihisap oleh pusat," ujar Adil dalam video pendek yang berkembang viral tersebut.
Menurut Adil, wilayah yang dia pimpin adalah daerah miskin yang seharusnya menjadi prioritas pemerintah pusat. Ia juga mengeluhkan pemerintah daerah yang tak bisa leluasa bergerak membangun di daerah dan memperbaiki hajat hidup orang banyak karena sumber daya alamnya disedot oleh pemerintah pusat.
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.