Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ada Ancaman Resesi, Kredivo Beberkan Strategi Jaga Rasio Kredit di Bawah 5 Persen

image-gnews
Kolaborasi VIDA dan Kredivo Berikan Kemudahan Pada Pengguna Paylater
Kolaborasi VIDA dan Kredivo Berikan Kemudahan Pada Pengguna Paylater
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - PT FinAccel Finance Indonesia atau Kredivo optimistis kinerja kredit masih akan tumbuh pada 2023 meski ada ancaman resesi. Manajemen pun hakulyakin rasio kredit macet masih bakal terjaga antara 3-5 persen di tengah tantangan ekonomi global yang berat. 

"Kredivo akan berkontribusi menjaga daya beli masyarakat karena kami memberikan opsi pembayaran berkala yang fleksibel dengan variasi jumlah tenor dan bunga yang rendah," tutur Vice President Marketing & Communications Kredivo Indina Andamari saat ditemui di SCBD, Jakarta Selatan, Rabu, 30 November 2022. 

Indina menuturkan perusahaan pembiayaan yang bergerak di lini digital itu memiliki pelbagai strategi untuk menjaga rasio non-performance loan (NPL) di bawah 5 persen. Strategi ini telah dijalankan sejak Kredivo pertama kali berdiri pada 2016.

Baca juga: Kredivo Pastikan Telah Stop Penagihan ke Mahasiswa IPB yang Terjerat Pinjol 

Pertama, Kredivo menjaga matriks risiko dengan membuat credit scoring secara lebih akurat. Kredivo, kata Indina, memilih konsumen dengan kelas pendapatan menengah. 

"Dari awal target kami bukan (kelas pekerja dengan pendapatan) terlalu bawah. Kami main di level middle segment," kata Indina. 

Kedua, Kredivo memberikan limit kredit kepada pengguna sesuai dengan kemampuan finansial atau keterjangkauan bayarnya. "Kita manage itu sehingga risiko NPL menyesuaikan dan balance di angka di bawah 5 persen," ucapnya. 

Strategi Kredivo di Tengah Ancaman Resesi

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Di tengah ancaman resesi, Kredivo memancangkan sejumlah rencana untuk menjaga kinerja. Di antaranya, Kredivo akan memperluas penetrasi bisnis ke kota tier 2 dan tier 3. 

Selanjutnya, Kredivo berfokus melakukan eskapnsi jaringan merchant dan memperluas distribusi. Bukan hanya online, melainkan offline retail yang masih mendominasi pasar. Kemudian, Kredivo akan mendisrupsi layanan keuangan digital dengan memberikan inovasi produk kepada konsumen. 

Kredivo juga akan memperluas jejaring bisnisnya di ASEAN, khususnya di Thailand dan Filipina. Rencana ekspansi dimungkinkan berlangsung pada semester kedua. Lebih lanjut, Kredivo meningkatkan edukasi konsumen. Indina menuturkan literasi keuangan dan digital merupakan bagian penting dalam pmanfaatan layanan keuangan. 

Baca: OJK Catat Kredit Macet Pinjol Tembus Rp 1,49 Triliun, Didominasi Milenial

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Tips Kelola Keuangan dengan, Jangan Lupa Atur Porsi Konsumsi

1 hari lalu

Ilustrasi mengelola keuangan. Shutterstock
Tips Kelola Keuangan dengan, Jangan Lupa Atur Porsi Konsumsi

Head of Deposit and Wealth Management UOB Indonesia Vera Margaret memberikan tips kelola keuangan dalam perencanaan keuangan.


Najeela Shihab Sayangkan Literasi Keuangan Anak Masih Rendah, Tapi Akses Keuangan Sudah Tinggi

1 hari lalu

UOB Media Literacy Circle bersama dengan OJK dan Pendiri Sekolah Cikal mengenai literasi keuangan bagi generasi muda, termasuk mengenai Pinjol pada 24 April 2024/UOB
Najeela Shihab Sayangkan Literasi Keuangan Anak Masih Rendah, Tapi Akses Keuangan Sudah Tinggi

Najeela Shihab menilai kualitas hubungan dalam keluarga sangatlah menentukan kemampuan seseorang untuk punya literasi keuangan yang baik.


Pasar Keuangan Global Kian Tak Pasti, BI Perkuat Bauran Kebijakan Moneter

1 hari lalu

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo saat menyampaikan Hasil Rapat Dewan Gubernur Bulanan Bulan Februari 2024 di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Rabu 21 Februari 2024. Perry Warjiyo mengatakan keputusan mempertahankan BI-Rate pada level 6,00% tetap konsisten dengan fokus kebijakan moneter yang pro-stability. TEMPO/Tony Hartawan
Pasar Keuangan Global Kian Tak Pasti, BI Perkuat Bauran Kebijakan Moneter

BI memperkuat bauran kebijakan moneter untuk menjaga stabilitas dan mendukung pertumbuhan ekonomi di tengah ketidakpastian global.


Apindo Sebut Keputusan MK dalam Sengketa Pilpres Berdampak Positif bagi Investasi dan Dunia Usaha

2 hari lalu

Foto presiden dan wakil presiden terpilih periode 2024 - 2029 di jual di lapak penjual bingkai foto di Pasar Baru, Jakarta, Selasa 23 April 2024. Pasangan Prabowo - Gibran resmi keluar sebagai pemenang Pilpres 2024 setalah dalam sidang putusan PHPU Pilpres 2024 Mahkamah Konstitusi menolak semua permohonan sengketa pemilu yang diajukan oleh pasangan Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar dan pasangan Ganjar Pranowo - Mahfud MD. TEMPO/Subekti
Apindo Sebut Keputusan MK dalam Sengketa Pilpres Berdampak Positif bagi Investasi dan Dunia Usaha

Asosiasi Pangusaha Indonesia atau Apindo merespons soal keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) menolak seluruh gugatan dalam sengketa Pilpres.


Sri Mulyani Bertemu Managing Director IFC, Apa Saja yang Dibicarakan?

4 hari lalu

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati melakukan pertemuan bilateral dengan Managing Director International Finance Corporation (IFC) Makhtar Diop di Washington DC, Amerika Serikat, Ahad, 21 April 2024. Sumber: Instagram @smindrawati
Sri Mulyani Bertemu Managing Director IFC, Apa Saja yang Dibicarakan?

Sri Mulyani melakukan pertemuan bilateral dengan Managing Director IFC Makhtar Diop di Washington DC, Amerika Serikat. Apa saja yang dibicarakan?


Kredit Macet Pinjol Meningkat di Masa Lebaran

13 hari lalu

Turunnya pendapatan sebagian peminjam menaikkan risiko kredit macet.
Kredit Macet Pinjol Meningkat di Masa Lebaran

Turunnya pendapatan sebagian peminjam pinjol menaikkan risiko kredit macet di masa lebaran.


Bos BRI Beberkan Dampak Resesi di Jepang dan Inggris ke Indonesia

36 hari lalu

Direktur Utama BRI Sunarso yang dinobatkan sebagai Pemimpin /CEO Terpopuler di Media Sosial 2022, untuk kategori BUMN Tbk.
Bos BRI Beberkan Dampak Resesi di Jepang dan Inggris ke Indonesia

Dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR hari ini, Dirut BRI Sunarso membeberkan dampak resesi di Jepang dan Inggris ke perekonomian Indonesia.


Kecakapan Finansial Penting Ditanam Sejak Usia Sekolah

39 hari lalu

Ilustrasi Siswa Belajar Soal Literasi Keuangan dalam FILTER (FInanciaL liTERacy Program)/ FILTER
Kecakapan Finansial Penting Ditanam Sejak Usia Sekolah

Pengetahuan dan kecakapan finansial setiap individu semakin penting untuk ditanamkan sejak usia sekolah. Harapannya bisa jadi bekal generasi muda.


Generasi Z dan Milenial Terbanyak Terjerat Kredit Macet Pinjol, Apa Sebabnya?

45 hari lalu

Ilustrasi Pinjaman Online. Freepix: Lifeforstock
Generasi Z dan Milenial Terbanyak Terjerat Kredit Macet Pinjol, Apa Sebabnya?

Ekonom Yusuf Wibisono angkat bicara soal akar masalah fundamental dari maraknya kredit macet Pinjol pada generasi muda.


Prabowo Cerita Pernah Punya Utang di Bank Mandiri dan Telah Bayar Lunas: Rekam Jejak Saya Tidak Terlalu Buruk

51 hari lalu

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menyampaikan keynote speech pada acara Mandiri Investment Forum (MIF) 2024 di Jakarta, Selasa 5 Maret 2024. Mandiri Investment Forum 2024 yang dihadiri lebih dari 25 ribu partisipan baik dari dalam maupun luar negeri itu juga sebagai komitmen Bank Mandiri dalam memberi kontribusi untuk terus mendukung investasi dan memperkuat pertumbuhan ekonomi di tengah meningkatnya risiko global. ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto
Prabowo Cerita Pernah Punya Utang di Bank Mandiri dan Telah Bayar Lunas: Rekam Jejak Saya Tidak Terlalu Buruk

Prabowo Subianto bercerita, dia pernah punya utang di PT Bank Mandiri Tbk dan telah membayar utang itu 100 persen tanpa potongan.