TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah yakin proyek kereta cepat Jakarta-Bandung (KCJB) bakal rampung sesuai target yakni pada pertengahan tahun 2023 mendatang usai disetujuinya tambahan penyertaan modal negara atau PMN sebesar Rp 3,2 triliun untuk proyek tersebut.
Hal tersebut disampaikan Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo di sela-sela rapat Komisi VI DPR, Rabu, 23 November 2022.
Baca: 5 Kerja Sama Bilateral RI-Cina Diteken, Ada Momen Jokowi Sapa Xi Jinping 'Kakak Besar'
"Kami meyakini dukungan PMN dan pendanaan dari CDB (China Development Bank (CDB) bisa dicairkan bulan Desember (2022)," kata Kartika.
Target kereta cepat rampung
Dengan begitu, pria yang akrab disapa Tiko tersebut pun optimistis proyek kereta cepat akan selesai tepat waktu sesuai jadwal. "Insya Allah schedule Juni dan Juli (2023) bisa dicapai dan tentunya kita akan terus mendorong kontraktor baik dalam negeri Wika dan kontraktor Cina untuk lebih baik lagi."
PMN senilai Rp 3,2 triliun itu diberikan kepada PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI. Dana itu akan dipayai untuk membiayai 25 persen dari total pembengkakan biaya atau cost overrun proyek sebesar Rp 21,4 triliun.
Seperempat dana PMN itu akan disetorkan kepada ekuitas PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC), di mana konsorsium BUMN Indonesia yang dipimpin KAI itu memegang 60 persen saham perusahaan.
Sisanya, sebanyak 75 persen cost overrun, atau senilai Rp 16 triliun, akan didanai melalui pinjaman dari CDB. Setoran modal kepada ekuitas KCIC dengan PMN itu akan memberikan penjaminan kepada CDB untuk memberikan tambahan pinjaman kepada Proyek Kereta Cepat.
PMN senilai Rp 3,2 triliun untuk setoran permodalan KCIC tersebut dinilai menjadi angin segar bagi proyek yang masuk dalam daftar Proyek Strategis Nasional (PSN) itu. Suntikan dana negara itu juga diklaim bisa menjamin penyelesaian proyek sesuai target yakni pada Juni 2023.
Selanjutnya: Pembengkakan biaya proyek Rp 21,4 triliun itu...