TEMPO.CO, Nusa Dua - Korea Selatan akhirnya berkomitmen turut mengembangkan moda raya terpadu (MRT) Fase IV lintas Fatmawati-Kampung Rambutan. Kedua negara telah menandatangani memorandum of understanding atau nota kesepahaman dalam pertemuan bilateral di sela-sela KTT G20.
Duta Besar Indonesia untuk Korea Selatan, Gandi Sulistiyanto, mengatakan penjajakan kerja sama kedua negara itu sudah sampai pada rencana sumber pendanaan hingga penentuan teknologinya.
"Pendanaannya akan didukung dari Korea. Artinya dalam bentuk loan (utang). Namun skemanya, jangka waktunya, masih terus dibahas," kata Gandi kepada Tempo, Ahad, 13 November 2022, di Nusa Dua, Bali.
Baca: Stasiun MRT Mangga Besar Dalamnya Hingga 28 Meter di Bawah Tanah
Pembangunan MRT Fase 4 akan melibatkan Korea Railroad Corporation atau KoRail. Gandi memastikan pembiayaan MRT oleh Korea Selatan akan lebih murah dibandingkan dengan Jepang.
Untuk mengantisipasi pembengkakan biaya investasi seperti halnya yang terjadi pada Kereta Cepat Jakarta-Bandung dan LRT Jabodebek, Kementerian Perhubungan Indonesia sedang merembuk antisipasi-antisipasinya dengan tim Kementerian Agraria, Infrastruktur, dan Transportasi Korea.
"Prinsip sih Korea sudah setuju. Tapi jangan sampai kita enggak berkomitmen," katanya.
Korea Selatan menyusul langkah Jepang dan Inggris menyatakan minatnya untuk berpartisipasi pada proyek pengembangan angkutan massal perkotaan MRT Jakarta. Korea Selatan meneken MoU sebagai tindak lanjut aatas pertemuab pada 16-17 Oktober 2022 lalu di Bali.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan kedua negara secara intensif membuka berbagai peluang kerja sama, termasuk di sektor transportasi. “Saya melakukan kunjungan kerja ke Korea Selatan pada Juni 2022 lalu, untuk membuka peluang kerja sama dengan pemerintah Korsel," kata Budi Karya.
FRANCISCA CHRISTY ROSANA
Baca: Komisi B DPRD DKI Setujui Subsidi Tiket Rp 4,5 Triliun untuk Transjakarta, MRT, dan LRT
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini