TEMPO.CO, Phnom Penh - Presiden Joko Widodo atau Jokowi pada hari ini membahas sejumlah potensi kemitraan ASEAN dan India. Ia berharap kemitraan tersebut dapat mendorong teratasinya sejumlah tantangan di bidang pangan, kesehatan, dan stabilitas di kawasan Indo-Pasifik.
Harapan itu ia ungkapkan dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN dan India ke-30 yang digelar di Phnom Penh, Kamboja, pada hari ini. “ASEAN - India harus dapat menjadi guardian bagi stabilitas dan kemakmuran di Indo-Pasifik,” kata Jokowi dalam keterangan tertulis, Sabtu, 12 November 2022.
Ia berujar Indo-Pasifik adalah kawasan yang strategis, sehingga kawasan tersebut tidak luput dari rivalitas. Oleh karena itu, konflik terbuka dapat terjadi apabila tidak dikelola dengan baik.
Baca: Jokowi Dorong ASEAN dan Cina Cegah Krisis: Pertama yang Ditangani Ketahanan Pangan
Menurut Kepala Negara, kemitraan ASEAN-India dapat difokuskan pada tiga hal. Tiga hal itu adalah menjadikan kawasan Indo-Pasifik sebagai kawasan yang stabil, damai dan sejahtera, serta kerja sama di bidang kesehatan dan pangan.
Pada bidang kesehatan, Presiden menilai kerja sama tersebut perlu diperluas cakupannya, termasuk dalam pengadaan bahan baku obat dan obat-obatan. Ia pun mengimbau agar jangan sampai terjadi kembali terputusnya rantai pasok bahan baku obat dan obat-obatan di masa mendatang.
Sementara untuk kerja sama bidang pangan, Jokowi menyinggung soal kelangkaan pupuk yang menjadi salah satu penyebab terjadinya krisis pangan. Ia lalu merujuk pada laporan yang dirilis oleh Global Crisis Response Group (GCRG).
Dalam laporan itu disebutkan bahwa jika krisis pupuk terjadi maka akan berdampak pada produksi beras tahun depan. Krisis pupuk pun diprediksi akan mempengaruhi lebih dari 3 miliar orang.
“ASEAN-India harus menjadi pendorong agar krisis pupuk dapat dihindari,” tuturnya.
Meski di tengah situasi dunia yang sedang menghadapi banyak tantangan, ucap Jokowi, kemitraan ASEAN dan India yang saat ini telah memasuki usia ke-30 diharapkan akan semakin kuat. Khususnya dalam menghadapi berbagai tantangan di masa mendatang.
Baca juga: Luhut Beberkan Pengamanan di KTT G20: Negara Kita Tidak Bisa Diatur-atur oleh Siapa Pun
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini