Adapun Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat stok CBP di Bulog pada Oktober 2022 hanya sebesar 673.613 ton. Direktur Distribusi dan Cadangan Pangan, Rachmi Widiriani mengatakan angka tersebut sangat kecil jika dibandingkan stok pada periode yang sama tahun lalu. Pada Oktober 2021, stok CBP Bulog mencapai 1,25 juta ton.
Direktur Center of Economics and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira menyarankan agar pemerintah segera menentukan jumlah CBP maupun penyalurannya untuk mengantisipasi ancaman resesi dan krisis pangan secara global. Sedangkan menurut dia, klausul dalam Perpres 125 Tahun 2022 justru melemahkan kewenangan Bapanas karena penetapan jumlah CBP dilakukan berdasarkan hasil rapat koordinasi terbatas (rakortas) tingkat menteri atau kepala lembaga.
Bhima berpendapat, semestinya jumlah cadangan pangan yang dikelola pemerintah berada dibawah otoritas Bapanas, menimbang hasil rakortas. Sebab Bapanas, kata dia, bukan pelaksana teknis, melainkan pengambil kebijakan utama pangan.
"Jadi sifat dari rapat koordinasi hanya sebagai referensi bukan otoritas keputusan," ujarnya saat dihubungi Tempo pada Kamis, 27 Oktober 2022.
Bhima mengaku khawatir. Jika mengikuti Perpres 125 Tahun 2022, pemerintah akan menghadapi jalan buntu atau deadlock saat rakortas. Karena, menurut dia, ada ego dari tiap kementerian lembaga, terutama Kementerian Perdagangan dan Kementerian Pertanian.
RIANI SANUSI PUTRI
Baca: Perpadi Sebut Stok Beras Nasional Masih Banyak
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini