TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto buka suara soal cadangan beras pemerintah atau CBP yang saat ini dianggap rendah. Menurutnya, Perusahaan UImum Bulog dapat menyerap lebih banyak stok beras seiring terbitnya Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 125 Tahun 2022 tentang Penyelenggaraan Cadangan Pangan Pemerintah.
"Dengan Perpres, harusnya Bulog bisa menyerap beras lebih besar (untuk CBP). Kita lihat saja kapan realisasinya," ujar Airlangga dalam keterangan tertulis seperti dikutip Selasa, 1 November 2022.
Menurut Airlangga, aturan tersebut telah memberikan Bulog keleluasaan dan fleksibilitas dalam menyerap beras rakyat. Ia pun optimistis CBP dapat mencapai 1 juta ton pada akhir 2022.
Adapun Presiden Joko Widodo atau Jokowi kemarin menggelar rapat soal ketersediaan stok beras bersama para menterinya di Istana Merdeka, Jakarta. Ia meminta para pembantu presiden, khususnya pada Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, untuk mengecek stok beras nasional yang ada saat ini.
Syahrul mengaku diberi waktu oleh Jokowi satu pekan untuk mengecek kembali faktualisasi data beras bersama para gubernur dan bupati. Sebab, Kementerian Pertanian dan Kementerian Perdagangan sebelumnya mengungkapkan pernyataan yang berbeda soal ketersediaan beras.
Syahrul yakin berdasarkan data dan neraca yang dimiliki oleh Kementerian Pertanian, beras nasional saat ini masih cukup. Bahkan dari prognosis yang disampaikan oleh Badan Pusat Statistik (BPS), kata dia, produksi beras pada 2022 adalah yang tertinggi.
Baca: Diperintah Jokowi Cek Stok Beras Nasional, Mentan: Saya Diberi Waktu Satu Minggu
Ia mencatat hasil panen pada Maret hingga April adalah yang tertinggi, yakni di atas 18,3 juta ton. Selanjutnya pada Agustus hingga Oktober, menurut dia, hasil produksi petani mencapai lebih dari 13 koma juta ton. "Data BPS juga menunjukkan bahwa sekarang stok-stok itu ada 60 persen di tangan rakyat sendiri," ucapnya.
Meski telah menyatakan stok beras aman, Syahrul mengaku Jokowi tetap memerintahkan dia untuk menambah pasokan melalui beras cadangan yang ada di Bulog. Ia pun berjanji akan memastikan penambahan stok itu. "Akan saya kejar dalam waktu yang sangat singkat ini," tutur Syahrul.
Ia berharap dengan tercukupinya stok beras saat ini, fluktuasi harga pun dapat tertangani. Syahrul bersama bersama Menteri Perdagangan Zukifli Hasan, Bulog, dan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) akan bersama-sama mengecek ketersediaan stok beras di lapangan.
"Saya sangat yakin ketersediaan cukup, bahkan data yang ada saat 2022 ini produktivitas lahan yang kita tanami sangat besar. Boleh tanya semuanya kita tidak pernah dengar ada lahan yang puso kan? Tidak pernah ada lahan yang (terdampak) bencana maksimal kan?" kata dia.