“Target pertumbuhan ekonomi pada kuartal ketiga yang dinilai masih kuat tersebut, karena melihat produksi dan konsumsi masyarakat yang masih meningkat di tengah pemulihan ekonomi,” ujar Ibrahim.
Data BI juga menunjukkan kredit perbankan tumbuh 10,62 persen yoy, mencakup kredit modal kerja, investasi, dan konsumsi. Adapun sektor produksi yang juga menyumbang perekonomian tercermin dari Purchasing Managers Index (PMI) Manufaktur yang pada Agustus 2022 mencapai level 51,7, naik tipis dari posisi Juli yang sebesar 51,3. “Artinya, industri manufaktur di dalam negeri dalam posisi ekspansi,” kata Ibrahim.
Lebih jauh, indeks keyakinan konsumen (IKK) pada Agustus 2022 yang berada di level 124,7 atau meniingkat ketimbang indeks bulan Juli di level 123,2 turut memberi sinyal positif. Dengan indeks di atas 100, konsumen berada di zona optimistis. Dia menyebut konsumsi masyarakat terjaga meskipun pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak atau BBM pada awal September lalu.
“Apalagi pemerintah juga mengalokasikan Rp 24 triliun untuk bantuan sosial kelompok rentan demi memitigasi dampak kenaikan inflasi, sehingga bisa menopang konsumsi kelompok masyarakat kelas bawah,” ujar Ibrahim.
Dengan kondisi di atas, Ibrahim memperkirakan nilai tukar rupiah besok akan dibuka berfluktuatif dan menguat di kisaran 15.550 - 15.590 per dolar AS pada perdagangan Jumat besok.
Baca juga: Bos Bank Mandiri Prediksi Ekonomi Kuartal III - 2022 Tumbuh 6,11 Persen
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.