Adapun pada tahun ini, BI yakin pertumbuhan ekonomi Indonesia akan mencapai level di atas 5 persen, yang didukung oleh kinerja ekspor dan konsumsi rumah tangga yang kuat. “Pertumbuhan ekonomi tahun ini kami perkirakan bisa di atas 5 persen, 5,2 persen, terutama didukung tidak hanya ekspor tapi juga konsumsi dalam negeri."
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati sebelumnya menyebut situasi ekonomi global yang terjadi saat ini bukan hanya disebabkan faktor ekonomi. Namun, disebabkan juga oleh faktor geopolitik akibat perang Rusia-Ukraina.
Perang, peningkatan inflasi global, dan diikuti peningkatan suku bunga serta pengetatan likuiditas berisiko bagi negara yang sudah tertekan.
“Bukan hanya negara berpenghasilan rendah tetapi juga negara menengah. Bahkan negara-negara maju,” ujar Sri Mulyani dalam Konferensi Pers - 4th Finance Ministers and Central Bank Governors (FMCBG) Meeting, Kamis, 13 Oktober 2022, waktu Washington DC.
Dalam situai ekonomi global yang penuh tantangan ini, kata Sri Mulyani, membutuhkan aksi nyata dari negara-negara G20. Menurut dia, perlu ada kerja sama lebih lanjut melalui koordinasi dan kebijakan yang terkoordinasi. Sebab tanpa hal tersebut, akan sulit dalam mencapai target bersama untuk perekonomian.
BISNIS
Baca juga: Utang Luar Negeri Indonesia pada Agustus Turun Jadi USD 397,4 Miliar
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini