TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan akan segera memulai perundingan persetujuan kemitraan ekonomi komprehensif atau Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) antara Indonesia dan Arab Saudi. Ini karena potensi dagang kedua negara kata dia masih rendah.
Pria yang akrab disapa Zulhas itu mengatakan, keinginannya untuk memperkuat hubungan dagang dengan Arab Saudi ini telah disampaikan saat bertemu dengan Menteri Perdagangan Arab Saudi Majid bin Abdullah Al-Qasabi kemarin malam di Bali sebelum acara G20 Trade, Investment, and Industry Ministerial Meeting (TIIMM).
"Untuk itu Indonesia mengusulkan peningkatan hubungan perdagangan dan investasi melalui pembentukan kemitraan ekonomi komprehensif secara bilateral antara Indonesia dan Arab Saudi,” kata dia melalui siaran pers, Kamis, 22 September 2022.
Sebagai informasi, sejak 2018, Indonesia sebetulnya telah mengusulkan pembentukan Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) dengan Arab Saudi melalui Gulf Cooperation Council (GCC), tapi tak kunjung terealisasi. GCC juga termasuk Uni Emirat Arab, Bahrain, Oman, Qatar, dan Kuwait.
"Mengingat Indonesia telah menandatangani CEPA dengan Persatuan Emirat Arab yang merupakan anggota GCC, maka Indonesia mengusulkan dimulainya perundingan bilateral Indonesia–Arab Saudi," kata Zulhas.
Dari hasil pertemuannya itu dengan Majid bin Abdullah Al-Qasabi kemarin, Zulhas mengklaim bahwa Menteri Perdagangan Arab Saudi itu memiliki pandangan yang sama agar kedua pihak menemukan cara untuk mempererat kerja sama bilateral. Dia meminta adanya pertemuan intensif hingga empat kali dalam setahun.
Selanjutnya: Sejak awal tahun ini, RI mencatat defisit perdagangan dengan Arab Saudi.