TEMPO.CO, Jakarta - PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) optimistis dapat mencapai target produksi batu bara sepanjang 2022 sebanyak 58 juta ton hingga 60 juta ton atau naik 10 persen hingga 14 persen dibandingkan capaian produksi tahun sebelumnya 52,7 juta ton.
"Jadi kami saat ini on the right track untuk capai target full year 2022. Kondisi batu bara yang cukup positif menopang pencapaian kami dan akan memungkinkan kami menghasilkan kas yang kuat untuk mendukung transformasi bisnis perusahaan," kata Corporate Secretary ADRO Mahardika Putranto dalam Public Expose LIVE 2022 di Jakarta, Senin.
Mahardika menyampaikan target produksi tersebut sudah termasuk produksi batu bara metalurgi dari anak perusahaan PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR) sebesar 2,8 juta ton hingga 3,3 juta ton
Walaupun menghadapi curah hujan yang tinggi dan masalah pengadaan alat berat, ADRO berhasil meningkatkan produksi sebesar 6 persen menjadi 28 juta ton dari 26,5 juta ton pada paruh pertama 2022.
Peningkatan produksi membantu kenaikan penjualan batu bara sebesar 7 persen menjadi 27,5 juta ton pada semester I 2022 dari 25,8 juta ton pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Di sisi lain, lanjut Mahardika, nisbah kupas gabungan perseroan direncanakan mencapai 4,1 kali, di mana pencapaian hingga di semester pertama tahun ini sudah mencapai 3,6 kali.
Sementara produksi dari tambang batubara Kestrel di Australia hingga semester pertama mencapai 3,19 juta ton, tapi angka tersebut tidak termasuk dalam angka panduan produksi perseroan 58 juta ton hingga 60 juta ton.
Disiplin Belanja Modal Tetap Prudent
"Kami juga senantiasa melakukan disiplin biaya dan prudent dalam capital spending atau belanja modal. Target belanja modal tahun ini tetap 300 hingga 450 juta dolar AS," ujar Mahardika.