Ancaman Jurang Kemiskinan yang Menganga Lebih Cepat
Direktur Center of Economics and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira memperkirakan jurang kemiskinan akan menganga lebih cepat jika harga telur terus meroket. Akibat kenaikan harga kebutuhan pangan pokok ini, kategori orang miskin diprediksi makin bertambah.
"Sumbangan telur ayam dalam garis kemiskinan bahkan mencapai 4,12 persen di perkotaan. Lebih tinggi dari mi instan dan bawang merah," ucapnya kepada Tempo pada Jumat, 26 Agustus 2022.
Harga telur di pelbagai daerah melonjak hingga lebih dari Rp 30 ribu per kilogram. Peningkatan harga ini, menurut para peternak, sudah diprediksi sejak tiga hingga empat bulan lalu. Pemerintah lantas membuka opsi untuk mengantisipasi kenaikan harga telur dengan operasi pasar.
Bhima menilai langkah pengendalian harga lewat operasi pasar hanya akan meredam kenaikan secara temporer. Seharusnya, kata dia, pemerintah perlu merunut masalah di seluruh rantai pasok mulai harga pakan ternak, jumlah populasi ayam petelur, hingga kelancaran distribusi.
"Kalau operasi pasar pada waktu sidak ya harga turun, tapi setelah operasi pasar selesai harga bisa naik lagi," tuturnya.
Bhima pun menuturkan pemerintah harus memiliki solusi untuk menyeimbangkan permintaan dan pasokan secara jangka panjang. Jika peternak ayam petelur kurang, kata dia, perlu dibantu dengan anggaran khusus permodalan ketimbang hanya melakukan operasi pasar.
Baca Juga: Harga Telur Tinggi, Ekonom: Pemerintah Harus Pastikan Tak Ada Spekulan
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.