Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bukalapak Miliki Deposito Rp 19,5 Triliun, Optimistis Tak Terdampak Kenaikan Suku Bunga The Fed

image-gnews
Bukalapak. REUTERS
Bukalapak. REUTERS
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - PT Bukalapak.com Tbk. (BUKA) optimistis kinerja keuangan bakal tetap terjaga dengan dana deposito Rp19,5 triliun sekalipun ada turbulensi akibat kebijakan suku bunga The Fed yang agresif. 

Direktur Bukalapak.com Teddy Oetomo mengatakan perseroan tidak terdampak dengan kebijakan The Fed. Pasalnya, perseroan telah mengamankan sejumlah dana di beberapa instrumen untuk melindungi nilainya. “Kami tidak terkena pengaruh apa pun dari kebijakan The Fed. Selain itu, kami juga punya cadangan deposito di bank lokal,” katanya kepada Bisnis baru-baru ini. 

Teddy menambahkan BUKA juga tidak memiliki eksposur utang dalam bentuk dolar AS sehingga arus kas akan terjaga. “Kami tidak ada utang dan dari sisi cash kita sudah punya cukup dana buat melaju sampai beberapa tahun ke depan,” katanya. 

Mengintip laporan keuangannya, emiten berkode saham BUKA itu memiliki jumlah deposito mencapai Rp19,51 triliun. Jumlah itu berkurang dibandingkan dengan tahun sebelumnya Rp24,7 triliun. 

Meski demikian, BUKA tercatat menambah amunisi pada deposito di Allo Bank sebanyak Rp1,75 triliun. Dana tersebut dialihkan dari deposito Bank Permata sebanyak Rp1 triliun. 

Selain itu, BUKA juga tercatat menanamkan dana di sejumlah deposito milik Bank BUMN seperti BTN, BRI dan BNI. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sementara itu, PT Bukalapak.com Tbk. (BUKA) membukukan kinerja laba bersih sebesar Rp 8,59 triliun pada semester I/2022. Nilainya meningkat dibandingkan tahun sebelumnya mencapai 1.220 persen dari rugi bersih sebesar Rp 767 miliar pada periode yang sama tahun lalu. 

Laba bersih yang diperoleh pada kuartal I/2021 ini ditopang oleh laba investasi bersama di PT Allo Bank Indonesia Tbk. (BBHI). Dalam laporan keuangan semester I/2022, Bukalapak mengungkapkan laba usaha ini termasuk laba nilai investasi yang belum dan sudah terealisasi sebesar Rp9,79 triliun. 

Manajemen BUKA mengakui laba operasional sebesar Rp8,6 triliun tersebut didapatkan dari laba nilai investasi marked-to-market dari BBHI. Saat ini, BUKA tercatat menggenggam sebanyak 11,49 persen saham BBHI atau sebanyak 2,49 miliar saham. Saat ini, harga saham BBHI tercatat berada pada posisi Rp3.670 per saham, atau telat turun 8,81 persen sejak awal tahun (year to date/YTD).

Baca Juga: Bukalapak Pasang Target Tekan Kerugian Jadi Rp 1,4 Triliun pada 2022

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

7 jam lalu

Karyawan tengah menghitung uang pecahan 100 ribu rupiah di penukaran valuta asing di Jakarta, Rabu, 28 Februari 2024. Rupiah ditutup melemah mendekati level Rp16.000 hari ini. TEMPO/Tony Hartawan
Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 32 poin ke level Rp 16.187 per dolar AS dalam perdagangan hari ini.


Tingginya Suku Bunga the Fed dan Geopolitik Timur Tengah, Biang Pelemahan Rupiah

1 hari lalu

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo bersama jajaran Deputi Bank Indonesia saat menyampaikan Hasil Rapat Dewan Gubernur Bulanan Bulan Februari 2024 di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Rabu 21 Februari 2024. Perry Warjiyo mengatakan keputusan mempertahankan BI-Rate pada level 6,00 persen tetap konsisten dengan fokus kebijakan moneter yang pro-stability. TEMPO/Tony Hartawan
Tingginya Suku Bunga the Fed dan Geopolitik Timur Tengah, Biang Pelemahan Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo menyebut pelemahan rupiah dipengaruhi oleh arah kebijakan moneter AS yang masih mempertahankan suku bunga tinggi.


Gubernur BI Prediksi Suku Bunga The Fed Turun per Desember 2024: Bisa Mundur ke 2025

1 hari lalu

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo saat mengumumkan hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI di gedung BI, Jakarta, Kamis, 19 Oktober 2023.  Suku bunga Deposit Facility juga naik menjadi 5,25 persen, dan suku bunga Lending Facility menjadi 6,75 persen. Tempo/Tony Hartawan
Gubernur BI Prediksi Suku Bunga The Fed Turun per Desember 2024: Bisa Mundur ke 2025

Gubernur Bank Indonesia atau BI Perry Warjiyo membeberkan asumsi arah penurunan suku bunga acuan The Fed atau Fed Fund Rate (FFR).


Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

3 hari lalu

Pekerja berada di depan layar yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu, 26 April 2023. Usai cuti bersama Lebaran 2023, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Rabu (26/4) dibuka menguat 60 poin (0,88 persen) ke 6.877. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?


Kurs Rupiah Ditutup Menguat Hari Ini, Meski Belum Lepas dari Rp 16 Ribu

7 hari lalu

Ilustrasi penukaran mata uang asing dan nilai Rupiah.  Tempo/Tony Hartawan
Kurs Rupiah Ditutup Menguat Hari Ini, Meski Belum Lepas dari Rp 16 Ribu

Kurs rupiah ditutup menguat ke level Rp 16.179 per dolar AS pada perdagangan hari ini, Kamis, 18 April 2024.


Kurs Rupiah Diprediksi Menguat Hari Ini ke 16.170 per Dolar AS, Apa Saja Penyebabnya?

7 hari lalu

Kurs Rupiah Diprediksi Menguat Hari Ini ke 16.170 per Dolar AS, Apa Saja Penyebabnya?

Ibrahim Assuaibi memprediksi nilai tukar rupiah hari ini akan fluktuatif dan ditutup menguat ke level Rp 16.170 per dolar AS.


Kurs Rupiah Diprediksi Terus Menguat Seiring Ekspektasi Penurunan Suku Bunga The Fed

21 hari lalu

Petugas menghitung pecahan uang 100 dolar AS di tempat penukaran valuta asing Dolarindo, Blok M, Jakarta, Selasa, 10 November 2020. Rupiah ditutup menguat tipis pada perdagangan pada hari ini. TEMPO/Tony Hartawan
Kurs Rupiah Diprediksi Terus Menguat Seiring Ekspektasi Penurunan Suku Bunga The Fed

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi, memperkirakan perkembangan nilai tukar rupiah lebih baik pada semester II 2024. Kenapa?


Pasar Keuangan Global Disebut Kondusif dan Jasa Keuangan Nasional Stabil, Simak Penjelasan Bos OJK

23 hari lalu

Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar memberi sambutan saat Peluncuran Roadmap Fintech P2P Lending 2023-2028-Perkuat Pelindungan Konsumen dan Pembiayaan Produktif di Jakarta, Jumat 10 November 2023. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) resmi meluncurkan peta jalan (roadmap) Pengembangan dan Penguatan Layanan Pendanaan Bersama Berbasis Teknologi (LPBBTI) periode 2023-2028 seiring dengan maraknya kasus jeratan pinjaman online (pinjol) ilegal. Tempo/Tony Hartawan
Pasar Keuangan Global Disebut Kondusif dan Jasa Keuangan Nasional Stabil, Simak Penjelasan Bos OJK

OJK sebut, saat ini kondisi perekonomian dan pasar keuangan global cukup kondusif, tapi tetap perlu memperhatikan perkembangan geopolitik global.


Rupiah Hari Ini Diprediksi Fluktuatif dan Ditutup Melemah

29 hari lalu

Ilustrasi penukaran mata uang asing dan nilai Rupiah.  Tempo/Tony Hartawan
Rupiah Hari Ini Diprediksi Fluktuatif dan Ditutup Melemah

Pada perdagangan Selasa, 26 Maret 2024, rupiah ditutup menguat 7 poin menjadi Rp 15.793 per dolar AS.


Rupiah Merosot ke Level Rp15.803 per Dolar AS, Analis: Ada Potensi Penguatan

30 hari lalu

Ilustrasi rupiah. Pexels/Ahsanjaya
Rupiah Merosot ke Level Rp15.803 per Dolar AS, Analis: Ada Potensi Penguatan

Nilai tukar rupiah diprediksi karena The Fed belum akan menurunkan suku bunga acuannya dalam waktu dekat.