Adapun dana murah (CASA) menjadi pendorong utama pertumbuhan DPK BRI, di mana secara year on year meningkat sebesar 13,38 persen. Apabila dirinci, giro tercatat tumbuh 25,63 persen dan tabungan tumbuh 8,32 persen.
Secara umum saat ini proporsi CASA BRI tercatat 65,12 persen. Angka tersebut meningkat signifikan dibandingkan dengan CASA pada periode yang sama tahun lalu yakni sebesar 59,56 persen.
“Peningkatan CASA yang dilakukan oleh perseroan selaras dengan transformasi yang sedang dijalankan BRI, di mana inisiatif strategis yang dijalankan difokuskan untuk mengakselarasi pertumbuhan CASA," ujar Sunarso.
Kemampuan BRI dalam menyalurkan kredit dan pembiayaan juga didukung dengan likuiditas yang memadai dan permodalan yang kuat. Hal ini terlihat dari LDR bank secara konsolidasian yang terjaga di level 88,45 persen dengan Capital Adequacy Ratio (CAR) sebesar 25,06 persen.
Ke depan, kata Sunarso, strategi BRI akan terus berfokus pada keberlanjutan sehingga berdampak kepada kinerja keuangan yang positif. "Hal ini juga dinilai oleh berbagai pihak dari dalam maupun luar negeri secara independen dan transparan."
Baca: Jokowi Akan Temui Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida Hari Ini, Apa yang Akan Dibahas?
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.