Selain itu, Jokowi juga mengingatkan Ramos-Horta soal penyelesaian dua perbatasan Indonesia dan Timor Leste, yaitu segmen Noel Besi, Citrana dan segmen Bidjael Sunan Oben. Ini adalah dua perbatasan yang dulunya menjadi lokasi sengketa antar kedua negara.
"Saya menekankan pentingnya kedua negara untuk segera menyelesaikan dua segmen perbatasan darat yang tersisa," kata dia.
Ramos-Horta mengatakan pihaknya berkomitmen untuk melanjutkan hubungan baik antara kedua negara yang telah dibangun selama 20 tahun terakhir. Ramos-Horta berterima kasih atas dukungan Indonesia di berbagai bidang pembangunan Timor Leste, termasuk di bidang pendidikan dan sumber daya manusia.
"Kami ingin melihat peningkatan perdagangan, hubungan ekonomi dan saya sangat bersyukur bahwa Presiden telah setuju untuk melihat bagaimana memperkuat sumber daya air Timor Leste," ujarnya.
Pendahulu Ramos-Horta, yaitu presiden keempat Timor Leste Francisco Guterres Lú Olo juga mengunjungi Jokowi di Istana Bogor pada 28 Juni 2018. "Dalam pertemuan bilateral tadi kami menyepakati untuk meningkatkan hubungan bilateral yang menatap ke depan," kata Jokowi saat itu.
Jokowi kala itu juga menyampaikan komitmen Indonesia untuk terus menjadi mitra terpercaya dalam pembangunan ekonomi di Timor Leste. Saat itu saja, setidaknya sudah 9 BUMN dan lebih dari 400 perusahaan yang dimiliki WNI beroperasi di sana.
Indonesia juga menanamkan investasinya di Timor Leste dengan nilai lebih dari US$ 595 juta sampai di tahun tersebut. Sehingga. Jokowi berharap agar Timor Leste mampu memberikan kepastian hukum bagi investasi yang digelontorkan Indonesia.
Baca Juga: Jokowi Bertemu Jose Ramos-Horta: Mau Buka Rute Kapal Kupang - Dili - Darwin