TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan peralihan penggunaan pembangkit listrik ke sumber energi yang ramah lingkungan membutuhkan dukungan dari banyak pihak. Musababnya, transisi energi itu tidak mudah dan murah.
"Di mana memerlukan pembiayaan yang besar," kata Sri Mulyani dalam keterangan tertulis pada Sabtu, 16 Juli 2022.
Pernyataan itu ia sampaikan saat bertemu dengan Menteri Keuangan Amerika Serikat Janet Yellen. Keduanya bersamuh di sela-sela acara 3rd Finance Ministers and Central Bank Governors/FMCBG) di Bali.
Pertemuan Sri Mulyani dan Janet Yellen merupakan pertemuan fisik kedua setelah Spring Meetings IMF-World Bank pada 22 April lalu. Sri mengatakan langkah konkret dan teknis untuk menangani isu-isu energi dan lingkungan penting dilakukan. Salah satunya melalui kebijakan Energy Transition Mechanism (ETM) yang telah diinisiasi dan dicanangkan oleh Indonesia bersama Bank Pembangunan Dunia (Asian Development Bank/ADB).
Sri Mulyani dan Janet Yellen sepakat bahwa isu geopolitik, seperti pertang antara Rusia dan Ukraina, menjadi penyebab krisis pangan dan energi saat ini. Berbagai dampak yang ditimbulkan oleh konflik tersebut menjadi salah satu faktor pemicu terus melambungnya harga energi dunia dan menyebabkan munculnya tantangan pada perekonomian global.
Untuk mengatasi hal tersebut, berbagai opsi kebijakan perlu didiskusikan agar pasokan minyak dunia tetap terjaga dan harga minyak dunia dapat kembali kepada level sebelum konflik. "Penanganan krisis pangan dan energi di dunia harus diakselerasi karena sejatinya siapapun berhak untuk mengakses makanan dan energi secara terjangkau," ujar Sri Mulyani.
Sri Mulyani mengatakan pihaknya akan mendiskusikan usulan-usulan dari Janet Yellen untuk dibahas dengan menteri terkait yang menangani sektor energi. Sri juga menegaskan bahwa hasil dari pertemuan ketiga FMCBG akan dikomunikasikan dengan baik kepada masyarakat dunia.
Baca: Neraca Perdagangan Surplus, Bank Indonesia: Berkontribusi Jaga Ketahanan Eksternal
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini