Selain India, ada pula Timur Tengah, Prancis, dan Belgia mulai menggunakan bahan bakar Rusia yang didiskon. Bagi pembeli Eropa, di Prancis, Belgia dan Belanda, membeli sebagian besar kargo jangka pendek dengan harga diskon, membeli LNG dan minyak mentah di pasar spot. Pembelian ini terjadi di luar kontrak yang sudah ada sebelumnya, oleh karena itu selalu mewakili keputusan pembelian yang aktif.
Karena minyak Rusia semakin banyak dikirim ke pasar yang lebih jauh, diperlukan lebih banyak kapasitas kapal tanker dibanding sebelumnya. Ini kerentanan utama, sanksi keras terhadap kapal tanker yang mengangkut minyak mentah Rusia akan secara signifikan membatasi ruang lingkup untuk pengalihan rute ekspor Rusia semacam ini.
Pada April-Mei, 68 persen pengiriman minyak mentah Rusia dilakukan dengan kapal milik perusahaan UE, Inggris, dan Norwegia, dengan kapal tanker Yunani saja yang mengangkut 43 persen. Untuk pengiriman ke India dan Timur Tengah, porsinya bahkan lebih tinggi yaitu 80 persen. Sementara, 97 persen dari kapal tanker diasuransikan hanya di tiga negara, Inggris, Norwegia dan Swedia.
Berikut daftar pembeli utama minyak Rusia:
- Neftohim Burgas (kilang di Bulgaria)
- MiRo (kilang terbesar di Jerman)
- PCK Schwedt (kilang Jerman)
- Pertamina (perusahaan energi negara Indonesia PT Pertamina)
- Leuna (kilang yang terkurung daratan di Jerman timur)
- Hellenic Oil (penyulingan minyak terbesar di Yunani)
- ISAB (kilang terbesar Italia)
- MOL (grup minyak Hungaria)
- Kilang Zeeland (kilang Belanda)
- Kilang Rotterdam (kilang Belanda di Rotterdam)
- Perminyakan Hindustan (penyulingan India)
- Perusahaan Minyak India (pengilangan utama India)
- Energi Nayara (penyulingan swasta India)
Demikian minyak dan gas Rusia masih laris manis, meski Rusia menginvasi Ukraina.
KAKAK INDRA PURNAMA
Baca juga : Alina Kabaeva Asal Uzbekistan, Mantan Atlet Senam Ritmik Kekasih Presiden Rusia Vladimir Putin