TEMPO.CO, Bandung -Gubernur Ridwan Kamil mengatakan, Jawa Barat mendapat jatah pemberian vaksin PMK atau penyakit mulut dan kuku untuk 70 ribu ekor hewan ternak. “Ada 70 ribu vaksin minggu-minggu ini akan disuntikkan ke hewan-hewan yang sehat. Kalau yang sakit kita gunakan obat,” kata dia, Rabu, 22 Juni 2022.
Ridwan Kamil mengatakan penggunaan vaksin PMK dari pemerintah pusat tersebut saat ini diprioritaskan untuk menjaga kesehatan hewan yang akan dipergunakan untuk kurban di Hari Raya Idul Adha. “Sementara buat kurban,” kata dia.
Menurut dia jumlah vaksin tersebut belum mencukupi mengingat prediksi jumlah hewan kurban di Jawa Barat yang jauh lebih besar. “Untuk kurban sendiri 800 ribu yang harus dipotong. Kemudian kita dikasih jatahnya hanya 70 ribu hewan yang sehat. Karena memang vaksin PMK kayak awal-awal Covid, seada-adanya. Idealnya 10 kali lipat dari 70 ribu yang dikasih dari pusat karena domain pengadaan dari pusat,” kata dia.
Ia mengatakan masyarakat diminta untuk tidak khawatir dengan ketersediaan dan keamanan hewan kurban dengan merebaknya penyakit kuku dan mulut. “Masyarakat jangan khawatir. Pas mau kurban, lihat saja dia punya sertifikat atau tidak, dan sertifikat sehatnya itu pakai barcode tinggal lihat pakai HP, nanti di scan, nanti keluar datanya,” kata dia.
Pemerintah daerah, kata dia, sudah membentuk Satuan Tugas di masing-masing daerah untuk menekan penyebaran penyakit mulut dan kuku pada hewan ternak. “Satgas PMK ini terus berupaya mengurangi potensi. Tingkat kesembuhan juga naik, yang sembuhnya sudah 40 persen. Jadi mudah-mudahan meningkat terus sampai tahun ini bisa kita kendalikan,” kata dia.
Penyuntikan perdana vaksin PMK dilakukan awal pekan ini di Sumedang. Pemberian vaksin PMK akan disuntikkan tiga kali pada tiap hewan. Jawa Barat menargetkan vaksinasi pekan ini menembus 2 ribu ekor sapi di lima daerah yang menjadi sentra peternakan sapi yakni Kabupaten Bandung, Bandung Barat, Garut, Kuningan, dan Sumedang.