TEMPO.CO, Jakarta - Sempat diundur, Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) hari ini akan melanjutkan kegiatan pengecekan dan inspeksi kesiapan operasional Stasiun Matraman, Jakarta Timur. Salah satu fasilitas pelayanan yang diperiksa adalah eskalator dan lift yang menghubungkan area concourse dengan peron.
“Kami tidak ingin gegabah dalam mengoperasikan Stasiun Matraman dan ingin memastikan bahwa fasilitas penunjang di stasiun ini betul-betul siap untuk melayani penumpang,” kata Kepala Balai Teknik Perkeretaapian Wilayah Jakarta dan Banten Rode Paulus dalam keterangan tertulis, Kamis, 16 Juni 2022.
Rode mengatakan uji coba dilakukan dengan skema naik dan turun penumpang. Kegiatan uji coba Stasiun Matraman dilakukan untuk memastikan kesiapan stasiun baru itu sebelum dioperasikan.
“Kami tidak ingin gegabah dalam mengoperasikan Stasiun Matraman dan ingin memastikan bahwa fasilitas penunjang di stasiun ini betul-betul siap untuk melayani penumpang,” tutur Rode.
Meski secara fisik bangunan dan fasilitas stasiun Matraman sudah siap dan layak operasi, kata Rode, DJKA tidak ingin terburu-buru. Menurutnya, DJKA perlu memastikan kembali kelayakan stasiun dari segi keselamatan dan kenyamanan penumpang.
“Semoga dengan pengecekan yang masih terus dilakukan ini, tidak terjadi lagi kendala penumpang sebagaimana yang sempat terjadi di beberapa stasiun lain,” ujar Rode.
Stasiun Matraman ini bukan sebagai stasiun pengaturan perjalanan kereta api seperti stasiun pada umumnya, oleh karenanya stasiun tersebut kerap disebut stasiun shelter. Sebelumnya DJKA berencana akan melakukan inspeksi pada Kamis, 16 Juni 2022 kemarin. Namun ditunda karena sejumlah area yang ada di Stasiun Matraman masih dalam penyelesaian pengerjaan.
Stasiun Matraman nantinya dapat melayani pengguna KRL Jabodetabek yang berada di sekitar wilayah jalan Matraman dan wilayah Kampung Melayu. Letak Stasiun Matraman berada di sisi timur dan langsung terhubung dengan jalan Raya Matraman, Jakarta Timur. Stasiun ini juga terintegrasi dengan halte bus Trans Jakarta Koridor 5 sehingga dapat memudahkan pengguna KRL untuk melanjutkan perjalanannya menggunakan moda transportasi lain.
Adapun pengecekan juga dilakukan pada fasilitas penunjang di beberapa stasiun lainya seperti Stasiun Jatinegara. Rode menyebutkan tim teknis DJKA telah melakukan pengecekan secara keseluruhan untuk seluruh fasilitas eskalator dan lift yang terdapat di Stasiun Jatinegara. Pengecekan ini dilakukan untuk menilai kondisi escalator dan lift di Stasiun Jatinegara sebelum dioperasikan.
“Kami selalu mengupayakan agar pengecekan di Stasiun Matraman maupun pembenahan fasilitas penunjang di stasiun-stasiun lainnya dapat selesai secepatnya sehingga dapat segera dimanfaatkan oleh penumpang,” ujar Rode.
Rode berujar DJKA terbuka terhadap saran atau masukan dari pengguna jasa layanan kereta api di wilayah Jabodetabek agar dapat menjadi bahan evaluasi dalam pembangunan yang dilakukan.
“Terima kasih atas segala masukan yang sudah disampaikan, semoga apa yang kami lakukan di lapangan dapat menjawab masukan-masukan tersebut satu per satu,” kata Rode.
RIANI SANUSI PUTRI
