TEMPO.CO, Jakarta -Berita terkini ekonomi dan bisnis hingga Jumat sore, 3 Juni 2022 dimulai dengan Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengakui perusahaan pelat merah belum menjual Pertamax sesuai dengan harga keekonomiannya.
Kemudian informasi tentang poin-poin penghapusan tenaga honorer di instansi pemerintah yang akan dimulai pada 28 November 2023 seiring terbitnya Surat Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi perihal Status Kepegawaian di Lingkungan Instansi Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah yang ditandatangani pada 31 Mei 2022.
Selain itu berita tentang Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan meminta gedung Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BBPT) 1 segera direnovasi. Gedung tersebut kini statusnya telah diambil alih dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) ke Kemenko Marves. Berikut adalah ringkasan dari ketiga berita tersebut:
1. Ahok: Pertamina Jual Rugi Pertamax Rp 2.165 per Liter
Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengakui perusahaan pelat merah belum menjual bahan bakar minyak (BBM) non-subsidi sesuai dengan harga keekonomiannya. Bahkan, Pertamina terhitung masih rugi untuk penjualan beberapa produknya.
"Pertamax jual rugi lebih-kurang Rp 2.165 per liter. Itu tergantung dengan kurs dan harga ICP (Indonesian crude price)," kata Ahok saat dihubungi melalui pesan pendek, Jumat, 3 Juni 2022.
Data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menunjukkan harga keekonomian atau batas atas BBM umum RON 92 per April 2022 naik menjadi Rp 16 ribu per liter. Sedangkan sebelumnya, harga keekonomian BBM tersebut sebesar Rp 14.526 per liter.
Tidak hanya Pertamax atau BBM RON 2, Pertamina pun mematok Dexlite di bawah harga keekonomian. Dari seluruh produk yang dijual, Ahok mengakui hanya Pertamax Turbo yang dilepas sesuai dengan harga pasar.
Baca berita selengkapnya di sini.