Masalah Kelangkaan Pesawat
Awal Mei lalu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno menyebut kelangkaan jumlah pesawat menjadi kendala utama bagi destinasi wisata di dalam negeri untuk mendongkrak tingkat pergerakan penumpang. Menurut dia, banyak minat pelancong asing yang tak tertampung karena minimnya penerbangan langsung, khususnya ke Bali.
“Salah satu kendala ini adalah keterbatasan penerbangan. Minat sih luar biasa. Sewaktu saya ke Australia dan bicara sama perwakilan di luar negeri di sana, semua sudah siap. Namun mereka minta tambah penerbangan,” ujar Sandiaga di rumahnya, Jakarta Selatan, 2 Mei.
Masalah kelangkaan pesawat terjadi lantaran selama pandemi Covid-19, perusahaan maskapai banyak mengandangkan armadanya. Selain itu, ada penarikan armada pesawat dari lessor.
Di dalam negeri, Sandiaga mengatakan, perusahaan maskapai masih berfokus melayani penerbangan rute domestik. Maskapai Lion Air Group dan Garuda Indonesia Group yang memiliki kue pasar terbanyak, misalnya, masih belum sanggup menambah rute penerbangan internasional akibat proses raktivasi pesawat belum optimal.
Dia menyatakan akan berkomunikasi dengan maskapai asing untuk membuka penerbangan langsung ke Bali. Sejalan dengan itu, Sandiaga berharap pemulihan terus terjadi agar pergerakan penerbangan kembali normal.
Baca juga: AP I Angkut 15 Ribu Ton Kargo Selama Lebaran, Terbanyak di Sentani
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.