Menurut dia, sektor pariwisata berbasis olahraga menyumbang lima persen dari total penerimaan industri perjalanan dan pariwisata.
“Untuk meraih pariwisata berkualitas, kita bisa ditopang dengan pariwisata berbasis olahraga. Ini merupakan bagian dari portofolio produk wisata Indonesia yang secara konsisten didukung pengembangan dan diversifikasinya,” ungkapnya.
Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Selancar Ombak Indonesia (PB PSOI) Arya Sena Subyakto menyatakan penyelenggaraan WSL di G-Land memiliki keunikan tersendiri karena berada di dalam Taman Nasional Alas Purwo yang memiliki beberapa zona.
Sejumlah zona tersebut terdiri dari zona konservasi hingga pemanfaatan publik. Di tengah laut, juga dibangun judge tower sebagai tempat penilaian para juri mengingat ombak bergelombang di tengah.
Hal ini dianggap menandakan bahwa G-Land memiliki ombak dengan karakteristik salah satu yang terbaik di dunia dengan panjang gelombang bisa mencapai dua kilometer.
“Tidak semua lokasi turnamen selancar menggunakan judge tower di tengah laut dan saat ini hanya ada di Tahiti dan Fiji,” kata Arya.
Ajang WSL akan disiarkan melalui website www.worldsurfleague.com atau bisa diunduh dengan aplikasi Android maupun IOS.
Baca: Sandiaga: UMKM Diperluas Harus Bisa Menyentuh Pasar di Dalam dan Luar Negeri
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini