Kapal-kapal di area tersebut yang tidak dapat beroperasi karena banjir akan mendapatkan sejumlah kelonggaran biaya, yaitu biaya tambat, biaya penumpukan pada area fumigasi, biaya pindah lokasi penimbunan (PLP) dan pusat logistik berikat.
"Untuk teknis relaksasi, kami akan berkomunikasi kembali secara intensif dengan para pengguna jasa," tutur Ali, menjelaskan.
Ali berharap, agar TPK Semarang dapat pulih dan beroperasi secara normal kembali, serta Pelabuhan Tanjung Emas bebas dari rob.
Sementara itu, penanganan terkini banjir rob akibat tanggul PT Lamicitra Nusantara, telah menunjukkan perkembangan cukup baik.
GM Pelindo Cabang Tanjung Emas Hardianto mengatakan tanggul jebol itu telah berhasil ditutup oleh tim gabungan pada Jumat 27 Mei pagi.
Selanjutnya, dilakukan pemompaan air rob yang ada di dalam area pelabuhan untuk dialirkan ke kolam penampungan yang selanjutnya dibuang kembali ke laut.
"Air yang masuk lewat tanggul jebol dapat dibendung, kondisi pagi ini Sabtu 28 Mei, air di dalam area pelabuhan telah surut," kata Hardianto.
Ddata sementara, potensi peti kemas terdampak banjir rob sekitar 719 unit/boks, dengan asumsi peti kemas di tumpukan paling bawah yang ada di lapangan penumpukan terkena rob, dan total nilai kerugian masih dalam hitungan pihak Pelindo.
Baca: Pelindo Catatkan Kinerja Positif pada Triwulan I-2022
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini