Kenaikan harga gandum juga akan menyasar kelompok menengah ke bawah, khususnya industri kecil, karena mereka akan terpaksa memangkas margin dengan menaikan harga ke konsumen. Kenaikan ini akan berdampak pada daya beli masyarakat.
"Bisa saja dengan kenaikan inflasi pangan, masyarakat yang tadinya rentan miskin menjadi orang miskin baru karena garis kemiskinan juga dinaikkan," papar Bhima.
Ia menyarankan agar pemerintah, khususnya Kementerian Perdagangan, agar membahas pengusaha tepung terigu dan produsen bahan baku makanan untuk menyiasati risiko kehilangan pasokan gandum dari India.
Pesan Tempo kepada Plt Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kemendag RI, Veri Anggrijono, untuk menanyakan soal pasokan gandum Indonesia, belum dibalas hingga berita ini ditulis.
Usai pemerintah India melarang ekspor gandum, harga komoditas itu di bursa berjangka melonjak. Harga acuan gandum naik 5,9 persen menjadi USD 12,47 per bushel (gantang) di Chicago, atau mencapai level tertinggi dalam 2 bulan terakhir.
Artinya, harga komoditas tersebut sudah meroket sekitar 60 persen pada tahun ini dan mengerek harga roti, kue, dan mi. Harga gandum melonjak melewati batas nilai tukar setelah India membatasi ekspor sehingga membuat pasokan semakin ketat setelah perang di Ukraina.
Larangan ekspor gandum oleh Pemerintah India yang diumumkan pada 13 Mei 2022 lalu itu telah mengundang kritik dari menteri pertanian negara G7.
Meskipun India bukan eksportir gandum utama di dunia, tapi larangan itu tetap mempengaruhi pasokan gandum global. Pasalnya, pasokan komoditas itu dari Ukraina terganggu akibat perang dan eksportir lainnya mengalami banjir dan panas yang mengancam panen.
Adapun larangan ekspor gandum diberlakukan karena pemerintah India memprioritaskan pemenuhan kebutuhan pasar domestik terlebih dulu di tengah kekhawatiran gelombang panas. Perdana Menteri Narendra Modi pun harus mengupayakan meredam gejolak inflasi di dalam negeri.
Dalam catatannya, India akan memberikan izin ekspor dengan tujuan negara-negara yang membutuhkan gandum untuk kebutuhan ketahanan pangan dan berdasarkan permintaan pemerintahnya. India biasanya memasok ke Bangladesh, Sri Lanka, Uni Emirat Arab, dan Indonesia.
EKA YUDHA SAPUTRA | BISNIS
Baca: Usai India Larang Ekspor, Harga Gandum Melonjak ke Level Tertinggi dalam 2 Bulan
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu