TEMPO.CO, Jakarta -Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG mengakhiri hari perdagangan pertamanya pasca-libur Lebaran dengan sangat mengecewakan.
IHSG menutup sesi di level 6.909,7 atau -4,41 persen lebih rendah dari angka penutupan sebelum libur Lebaran, 28 April 2022 (7.215,9), sekaligus menjadi angka penutupan terendahnya sejak 9 Maret 2022 lalu.
"Sebanyak 168 saham menutup sesi perdagangan hari ini di zona hijau, sementara 437 saham melemah, dan 120 saham stagnan, dengan nilai transaksi mencapai Rp24,3 triliun," dikutip dari tim analis Samuel Sekuritas Indonesia, Senin, 9 Mei 2022.
Ambrolnya bursa saham Indonesia juga diwarnai dengan arus kencang keluarnya modal asing. Di akhir sesi perdagangan hari ini, tercatat angka jual bersih investor asing di pasar reguler sebesar Rp2,6 triliun. Sementara itu, di pasar negosiasi tercatat beli bersih asing sebesar Rp8,9 miliar.
Saham dengan nilai net buy asing tertinggi di pasar reguler: ANTM (Rp159,8 miliar), ADMR (Rp105,8 miliar), dan UNVR (Rp97,2 miliar).
Saham dengan nilai net sell asing tertinggi di pasar reguler: BBCA (Rp1,3 triliun), BBRI (Rp658,8 miliar) dan ADRO (Rp271,9 miliar).
Saham emiten batu bara Bayan Resources (BYAN) yang belum lama ini melaporkan pertumbuhan laba bersih hingga 122,4 persen pada kuartal pertama 2022, menjadi salah satu saham pendorong terkuat IHSG di sesi perdagangan hari ini (top leading movers) dengan sumbangan 14,57 poin, bersama dengan UNVR (+4.09 poin) dan DNET (+2,29 poin).