Meski lonjakan volume di Jalan Tol Jakarta-Cikampek luar biasa, namun Heru mengklaim kondisi lalu lintas dapat dikendalikan. “Ini yang membedakan dari 2019,” tutur Heru.
Pada tahun 2019 untuk mengurai lalin sebesar ini dibutuhkan waktu hingga 24 jam untuk menguras kepadatan luar biasa yang terjadi di berbagai segmen Jalan Tol Jakarta-Cikampek. Tahun ini, kata dia, dengan perencanaan yang lebih matang, dan koordinasi yang jauh lebih intensif, relatif tidak terjadi kepadatan yang berarti di Jalan Tol Jakarta-Cikampek.
Heru menambahkan bahwa Jalan Layang MBZ sepanjang 38 km yang saat ini digunakan, juga mendukung kelancaran perjalanan tahun ini. Pada tahun 2019 Jalan Layang MBZ masih dibangun. Saat ini dengan adanya Jalan Layang MBZ menambah kapasitas Jalan Tol Jakarta-Cikampek sebesar 4 lajur untuk kedua arahnya. Hal ini menambah kapasitas Jalan Tol Jakarta-Cikampek eksisting, dari 6 lajur dua arah, menjadi 10 lajur.
HENDARTYO HANGGI
BACA: Jasa Marga: 60 Persen Kendaraan Mudik Belum Kembali ke Jabotabek
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu