Corporate Communication and Community Development Group Head Jasa Marga Dwimawan Heru sebelumnya menjelaskan one way dan contraflow dilakukan untuk mencegah kemacetan karena penumpukan kendaraan dari arah Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur menuju Jabodetabek.
“Pada saat arus mudik, masyarakat punya pilihan tanggal yang panjang untuk melakukan mudik. Sementara untuk arus balik, terfokus di akhir pekan ini, ditambah lagi kami melihat hingga H+2 kemarin yang melakukan perjalanan mudik masih tinggi,” ujar Heru.
Periode puncak arus balik diperkirakan lebih pendek ketimbang mudik. Puncak lalu-lintas kembali ke Ibu Kota disinyalir terjadi pada 6-8 Mei 2022.
Heru menyatakan kapasitas jalan tol yang terbatas harus diantisipasi dengan pemberlakuan rekayasa lalu-lintas tersebut. Berdasarkan simulasi yang dilakukan oleh Jasa Marga dan Badan Usaha Jalan Tol (BPJT), ada tiga indikator penentu pemberlakuan contraflow dan one way.
Indikator itu berbasis pada jumlah kendaraan per jam yang melewati gerbang tol utama, seperti Gerbang Tol (GT) Kalikangkung, GT Palimanan Utama, GT Cikampek Utama, dan GT Kalihurip Utama arah Jakarta. Indikator pertama, one way di Jalan Tol Batang-Semarang sampai Jalan Tol Palimanan-Kanci dilakukan saat 3.500 kendaraan per jam melewati GT Kalikangkung.
Indikator kedua, one way di Jalan Tol Cikopo-Palimanan sampai KM 70 Jalan Tol Jakarta-Cikampek dilakukan saat 4.000 kendaraan per jam melalui GT Palimanan Utama. Adapun indikator ketiga, one way di Jalan Tol Jakarta-Cikampek akan berlaku saat ada 6.200 kendaraan melintas per jam.
FRANCISCA CHRISTY ROSANA
Baca: Lalu Lintas Arus Balik di Tol Palikanci Cirebon Ramai
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu