TEMPO.CO, Jakarta -PT Jasa Marga (Persero) Tbk akan melakukan spin off atau pemisahan Divisi Regional Jasamarga Transjawa Tollroad ke anak usaha PT Jasamarga Transjawa Tol (JTT). Proses spin off telah disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Tahun Buku 2021.
“Berdasarkan laporan keuangan audited pada 31 Desember 2021, nilai transaksi spin off mencapai Rp 16,347 triliun,” kata Direktur Bisnis Jasa Marga Reza Febriano dalam konferensi pers usai RUPST di kantor Jasa Marga Jakarta Timur, Rabu, 27 April 2022.
Reza mengatakan penandatanganan akta pemisahan akan dilakukan 1 Juli 2022. “Spin off ini untuk mendukung keberlanjutan bisnis dan memberikan kontribusi positif bagi pengembangan perseroan,” katanya.
Ia menuturkan bahwa spin off diharapkan dapat meningkatkan daya saing dan fleksibilitas bisnis. “Dengan dilakukannya pemisahan segmen usaha pengoperasian ruas tol, maka JTT selaku entitas anak perseroan harapkan lebih kompetitif dan fleksibel dalam mengambil keputusan bisnis,” ucap Reza.
Reza mengatakan hasil pemisahan ini diharapkan bisa meningkatkan struktur permodalan untuk pengembangan usaha dan mengantisipasi peluang bisnis, termasuk perolehan investasi strategis dengan melakukan penawaran umum saham atau IPO.
“Spin off ini berdasarkan restrukturisasi BUMN menggunakan skema fundraising. Jadi, beberapa alternatif sudah kita lakukan kajiannya dan salah satunya melakukan IPO di PT JTT ini,” kata Reza.
Reza menyebutkan bahwa waktu pelaksanaan IPO akan dilaksanakan pada kuartal pertama 2023. Namun, ia tidak memberikan penjelasan lebih rinci terkait berapa persen saham yang akan ditawarkan.
Divisi Regional Jasamarga Transjawa Tollroad mengelola 13 ruas tol Trans Jawa yang terdiri atas empat ruas merupakan segmen operasi, yaitu Tol Jakarta-Cikampek, Palimanan-Kanci, Semarang ABC, dan Surabaya-Gempol.
Selanjutnya, sembilan ruas lainnya dikelola BUJT yang meliputi Tol Jakarta-Cikampek (Elevated), Batang-Semarang, Semarang-Solo, Solo-Ngawi, Ngawi-Kertosono-Kediri, Surabaya-Mojokerto, Gempol-Pandaan, Gempol-Pasuruan, dan Pandaan-Malang.
“Saat ini, kepemilikan sahamnya memang masih ada di Jasa Marga. Nantinya akan dialihkan ke PT JTT, di mana porsi kepemilikan Jasa Marga di PT JTT sebanyak 99 persen,” kata Reza.
Baca Juga: Tak Bagikan Dividen Tahun Ini, Berikut Alasan Jasa Marga