Adapun tema dan sasaran kerja pemerintah tahun depan untuk mendorong produktivitas itu meliputi percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem, peningkatan kualitas sumber daya manusia dari sisi kesehatan dan pendidikan, dan penanggulangan pengangguran.
Kemudian, pemerintah akan mendorong pemulihan usaha, revitalisasi industri dan penguatan riset terapan, penurunan emisi karbon dan transisi energi, percepatan pembangunan infrastruktur dasar, serta pembangunan ibu kota negara. Pemerintah, kata Suharso, menargetkan pertumbuhan ekonomi pada 2023 mencapai 5,3-5,9 persen.
Seiring dengan target tersebut, pemerintah memproyeksikan angka kemiskinan turun menjadi 7,5-8,5 persen, tingkat pengangguran terbuka menjadi 5,36 persen, dan indeks rasio gini 0,375-0,378. Adapun indeks pembangunan manusia ditetapkan 73,31-73,49 dan penurunan gas emisi gas rumah kaca 27 persen.
Untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi itu, Suharso berujar dari sisi pengeluaran, pemerintah membutuhkan dorongan konsumsi masyarakat agar dapat tumbuh 5,2 - 5,4 persen. Dia meyakini konsumsi akan tumbuh sejalan dengan peningkatan aktivitas masyarakat dengan peralihan masa dari pandemi ke endemi.
“Kemudian, investasi juga diharapkan tumbuh tinggi seiring dengan pelaksanaan proyek infrastruktur prioritas, pelaksanaan industrialisasi, dan peningkatan investasi untuk industri yang ramah lingkungan,” katanya. Selanjutnya, pemerintah akan mendorong agar ekspor tumbuh 6-7,3 persen.
FRANCISCA CHRISTY ROSANA
BACA: Bappenas Buka Lowongan Kerja Bagi Kalangan Difabel dan Umum, Ini Syaratnya
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu