2. Ramadan dan Lebaran, Pertamina Tambah Rata-rata Harian Stok BBM dan LPG
Pertamina menambah rata-rata harian stok bahan bakar minyak (BBM) dan LPG. Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga (PPN) Subholding Commercial & Trading (C&T) Alfian Nasution menyampaikan bahwa secara umum stok dan penyaluran BBM & LPG Pertamina saat ini dalam kondisi aman dan berjalan lancar.
Pertamina menyiapkan tambahan stock sesuai dari perhitungan proyeksi rata-rata konsumsi untuk masing-masing produk.
“Produk gasoline di masa satgas tahun 2022 diperkirakan meningkat 11 persen dari tahun 2021, yaitu dari 90 ribu KL per hari menjadi 100 ribu KL per hari, untuk produk Gasoil dimasa satgas Ramadhan 2022 ini meningkat 24 persen menjadi 44 ribu KL per hari, dibandingkan satgas tahun lalu 36 ribu KL per hari," kata Alfian dalam keterangan tertulis Jumat, 15 April 2022.
Dia juga menambahkan, puncak kenaikan konsumsi gasoline ada pada H-1, dan H+1 (arus mudik) dan saat arus balik H+5. Sedangkan produk diesel, akan terjadi penurunan karena pembatasan truk besar pada H-4 sampai dengan H-1 (saat arus mudik) dan saat H+5 sampai dengan H+7 saat arus balik, sehingga mengakibatkan adanya penurunan demand gasoil.
“Untuk produk LPG baik PSO dan Non PSO ada kenaikan 3 persen dari satgas 2021, yaitu dari 25 ribu metric ton per hari menjadi 27 ribu metrik ton per hari. Khusus LPG PSO, estimasi satgas 2022 ada peningkatan 6 persen dari satgas 2021," Ujar Alfian.
3. Harga Daging Sapi Melejit, Mendag: Orang Padang Makan Rendang Pakai Daging Kerbau
Harga daging sapi segar di pasar tradisional melejit mencapai Rp 140 ribu per kilogram. Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mengatakan pemerintah mendorong masyarakat untuk mencari alternatif produk lain, seperti daging kerbau.
“Kerbau itu disukai. Orang Padang kalau makan rendang pakai daging kerbau. Ini sudah terjadi pergeseran,” ujar Mendag Lutfi saat ditemui di Pasar Rawamangun, Jakarta Timur, Kamis, 14 April 2022.
Lutfi mengakui dulu masyarakat enggan mengkonsumsi daging kerbau karena cara penjualannya berbeda dengan daging sapi. Daging kerbau umumnya dipasarkan dalam bentuk kemasan beku atau dicampur dengan daging sapi.
Namun, kata Lutfi, tren itu telah berubah lantaran harga jual produknya lebih murah. Saat ini harga daging kerbau dipasarkan di kisaran Rp 80 ribu per kilogram.
Adapun tingginya harga daging sapi, kata Lutfi, terjadi karena pengaruh kebakaran hutan di Australia. Kelangkaan pasokan daging impor dari negara tersebut membuat harga meningkat dari US$ 2 per kilogram menjadi US$ 4,2 per kilogram.
Baca berita selengkapnya di sini.