TEMPO.CO, Jakarta - Emiten retail PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk. sepanjang tahun 2021 lalu meraup laba berjalan Rp 170,57 miliar, atau melonjak 222,82 persen ketimbang tahun sebelumnya. Artinya, perusahaan dengan kode saham RALS ini telah membalikkan kinerja keuangannya dari kondisi tahun 2020 yang merugi hingga Rp 138,87 miliar.
Laporan keuangan perusahaan pengelola department store Ramayana yang dikutip Ahad, 3 April 2022, ini menunjukkan bahwa pendapatan Ramayana sepanjang tahun lalu mencapai Rp 2,59 triliun. Nilai tersebut naik tipis 2,56 persen dari tahun sebelumnya sebesar Rp 2,52 triliun.
Kontributor penjualan terbesar berasal dari wilayah Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara dengan nilai Rp 1,64 triliun. Adapun Sumatera menyumbang sebesar Rp 451,23 miliar, Kalimantan Rp 231,19 miliar, dan Sulawesi serta Papua sebesar Rp 266,09 miliar.
Selain pendapatan yang naik, Ramayana menekan beban pokok penjualan 4,67 persen year on year dari Rp 1,45 triliun pada tahun 2020 menjadi Rp 1,38 triliun pada 2021. Hal tersebut menjadikan kenaikan laba bruto perusahaan naik dari Rp 1,07 triliun pada 2020 menjadi Rp 1,21 triliun pada 2021.
Begitu juga dengan laba usaha RALS yang naik. Tahun lalu perusahaan retail ini membukukan laba usaha Rp 155,36 miliar, atau berbalik dari kondisi rugi usaha pada 2020 sebesar Rp 254,1 miliar.
Adapun jumlah liabilitas perseroan turun dari Rp 1,56 triliun pada 2020, menjadi Rp 1,48 triliun pada 2021. Sementara jumlah ekuitas RALS, turun menjadi Rp 3,59 triliun pada 31 Desember 2021 bila dibandingkan dengan kondisi serupa pada periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 3,71 triliun.