TEMPO.CO, Jakarta - Emiten produsen rokok, PT Gudang Garam Tbk. (GGRM) mencetak pertumbuhan pendapatan signifikan sepanjang 2021. Namun, laba bersih perseroan juga tergerus.
Berdasarkan laporan keuangan per 31 Desember 2021 yang telah diaudit dan dipublikasikan Harian Bisnis Indonesia, Kamis, 31 Maret 2022, emiten berkode GGRM ini mencetak pendapatan sebesar Rp 124,88 triliun naik 9,08 persen dibandingkan dengan 2020 yang sebesar Rp 114,47 triliun.
Kendati demikian, biaya pokok penjualan GGRM turut melonjak signifikan 13,92 persen menjadi Rp 110,6 triliun pada 2021 dibandingkan dengan Rp 97,08 triliun pada 2020. Hasilnya, laba bruto GGRM tergerus menjadi Rp 14,27 triliun dari Rp 17,38 triliun.
Sementara itu, pendapatan lainnya turun menjadi Rp 236,67 miliar dari Rp 281,55 miliar. Sedangkan, beban usaha turun menjadi Rp 7,15 triliun dari Rp 7,58 triliun, beban lainnya naik menjadi Rp 4,3 miliar dari Rp 3,75 miliar.
Gudang Garam pun mencatatkan laba usaha yang tergerus menjadi Rp 7,36 triliun dari Rp 10,04 triliun. Alhasil, laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk menjadi Rp 5,6 triliun pada 2021 anjlok 23,83 persen dari Rp7,64 triliun pada 2020.
Adapun, total aset GGRM tercatat naik menjadi Rp89,96 triliun per 31 Desember 2021 dibandingkan dengan Rp78,19 triliun pada 2020. Rinciannya, aset lancar naik menjadi Rp 59,31 triliun dari Rp 49,53 triliun dengan naiknya inventori menjadi Rp 47,45 triliun.