“Kalau benar (kelangkaan terjadi karena pengurangan stok), strategi itu sesungguhnya amat sangat blunder. Pasalnya, pengguna solar subsidi selain nelayan, juga truk pengangkut barang untuk distribusi kebutuhan bahan-pokok,” ucap Fahmy.
Fahmy mengingatkan, kelangkaan BBM bersubsidi akan berpotensi menyulut kenaikkan harga-harga kebutuhan pokok yang sebelumnya sudah mengalami lonjakan signifikan. Untuk mencegah kenaikkan harga-harga kebutuhan pokok lantaran distribusi BBM tersumbat, ia meminta pemerintah mengawasi penyaluran solar.
Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga Irto Ginting mengklaim stok solar bersubsidi cukup untuk 20 hari. Dia menampik perusahaan menahan pasokan.
"Untuk stok solar subsidi, di Pertamina masih di level 20. Penyaluran solar subsidi disesuaikan dengan kuota yang ditetapkan pemerintah," ujar Irto.
Irto menyatakan pihaknya berkoordinasi dengan Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) serta pemerintah daerah untuk memastikan stok diterima oleh konsumen. Dia menyebut Pertamina telah menyalurkan BBM solar bersubsidi di atas kuota yang telah ditetapkan.
"Kami mengimbau agar kendaraan industri dan masyarakat yang mampu dapat mengisi BBM non-subsidi seperti Dexlite dan Pertadex," katanya.
FRANCISCA CHRISTY ROSANA
BACA: Pertamina Klaim Stok Solar Bersubsidi Cukup untuk 20 Hari
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.