Menurutnya, dana dari IPO dapat digunakan untuk bersaing dengan ekosistem aplikasi super milik kompetitor, yaitu Shopee dan Grab, serta melakukan ekspansi. "Saya optimis peforma GoTo lebih baik dari Bukalapak," ujarnya.
CEO Grup GoTo Andre Soelistyo mengatakan kebanyakan dana yang diperoleh dari IPO akan digunakan untuk mengembangkan produk dan layanan. "Dana itu akan kami gubakan untuk modal kerja, mengakselerasi produk yang kami luncurkan," ujarnya dalam konferensi pers, Selasa.
Selain itu, Andre memaparkan dana IPO akan digunakan juga untuk membangun infrastruktur dan sumber daya teknologi. Menurutnya, perusahaannya menyiapkan rencana pembagian dana yang akan diinvestasikan di anak perusahaan GoTo, yaitu Gojek, Tokopedia, dan Gopay.
PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GoTo atau Perusahaan), salah satu ekosistem digital di Indonesia, resmi mengumumkan rencana untuk melakukan penawaran umum perdana saham di BEI, Selasa. IPO GoTo diharapkan dapat menghimpun pendanaan setidaknya Rp 15,2 triliun (US$1,1 miliar).
Kisaran harga untuk IPO telah ditetapkan pada Rp 316 hingga Rp 346 per saham, sehingga kapitalisasi pasar saat pencatatan saham di BEI diperkirakan mencapai antara Rp 376,6 triliun (US$ 26,2 miliar) dan Rp 413,7 triliun (US$28,8 miliar). Grup GoTo berencana menggunakan dana hasil IPO, setelah dikurangi biaya emisi, untuk modal kerja guna mendukung strategi pertumbuhan perusahaan.
Grup GoTo akan melakukan penawaran awal (book building) antara 15-21 Maret 2022. Masa penawaran umum ditargetkan akan dilakukan pada 29-31 Maret 2022. Pencatatan di Papan Utama BEI dengan kode saham GOTO akan dilakukan dalam beberapa minggu ke depan.
BISNIS
Baca: Luhut Pastikan CEO SoftBank Masayoshi Son Dicoret dari Dewan Pengarah IKN
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.