Januari 2022, Jokowi menegaskan kembali kalau porsi APBN di IKN hanya 20 persen. Sementara 80 persen dari sumber-sumber lain tersebut. Karena butuh investasi dari swasta, pemerintah juga berkomunikasi dengan para investor.
Januari 2020, Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Pandjaitan sesumbar mengatakan Softbank berminat investasi hingga US$ 100 miliar. Rencana itu batal. SoftBank memastikan tidak akan berinvestasi di proyek IKN pada Jumat, 11 Maret 2022.
Beberapa pihaknya menyayangkan mundurnya Softbank ini, tapi meminta pemerintah tidak menambalnya dengan uang negara. "Jangan sampai dengan ini pemerintah menggantikan batalnya investasi Softbank dengan APBN," kata Sekretaris Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) di DPR, Achmad Baidowi, Minggu, 13 Maret 2022.
Sementara, Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira Adhinegara juga mengatakan biaya Rp 466 triliun terlalu optimistis dan beresiko tinggi. "Beban utang negara diperkirakan meningkat karena pembangunan akan banyak memakai APBN," kata dia kepada Tempo pada 10 Maret.
BACA: Jokowi: SBY Juga Mengkaji Pemindahan IKN
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.