Pemerintah kota Palembang dan distributor minyak goreng kemasan bantal menggelar operasi pasar di tujuh titik, satu diantaranya di kawasan rumah susun 26 ilir. 3.5 ton siap didistribusikan ke pasar. TEMPO/PARLIZA HENDRAWAN
Iklan
Dia juga membuat perhitungan harga jual minyak goreng di pasar tradisional Rp 11.500 per liter yang merupakan domestic market obligation (DMO), untuk gerai market kemasan sederhana Rp 13.500 dan premium Rp 14.000 per liter.
Untuk mencapai itu harga domestic price obligation (DPO), kata dia, CPO harus di level Rp 8.455 per kg tanpa PPN, kalau dimasukan PPN jadi 9.300.
Sedangkan kalau dipasok oleh eksportir dalam negeri berupa minyak goreng harganya Rp 9.364 atau equivalen dengan Rp 10.300 dengan PPN.
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.
Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.
Video Pilihan
Greenpeace Sebut Pembukaan Lahan Hutan untuk Sawit Pemicu Utama Deforestasi
3 hari lalu
Greenpeace Sebut Pembukaan Lahan Hutan untuk Sawit Pemicu Utama Deforestasi
Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia atau GAPKI mengklaim ekspor ke luar negeri turun, terutama di Eropa.
Naik, Harga Biodiesel per Mei 2024 jadi Rp 12.453 per Liter
3 hari lalu
Naik, Harga Biodiesel per Mei 2024 jadi Rp 12.453 per Liter
Kementerian ESDM menetapkan harga indeks pasar bahan bakar nabati atau HIP BBN biodiesel per Mei 2024 sebesar Rp 12.453 per liter.
Promo Super Indo Awal Mei, Minyak Goreng Super Hemat
4 hari lalu
Promo Super Indo Awal Mei, Minyak Goreng Super Hemat
Peritel produk makanan Super Indo Supermarket menghadirkan beragam promo potongan harga atau diskon di akhir April hingga menjelang Mei 2024.
GAPKI Sebut Kinerja Ekspor Sawit Turun, Ini Penyebabnya
4 hari lalu
GAPKI Sebut Kinerja Ekspor Sawit Turun, Ini Penyebabnya
Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia mengatakan kinerja ekspor sawit mengalami penurunan. Ini penyebabnya.