TEMPO.CO, Jakarta -Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan Indonesia menjadi salah satu negara berkembang dengan pemulihan cepat di masa pandemi Covid-19. Menurut dia, kondisi pemulihan jauh lebih cepat dibandingkan dengan pengalaman Indonesia saat menghadapi krisis keuangan 1997-1998.
"Jadi bagi kami, ini adalah hasil yang sangat baik dari ekonomi serta kebijakan yang kami pelajari dari pengalaman kami sendiri. Tetapi juga berakselerasi agar kita dapat menavigasi pandemi ini, implikasi kontrak, dan prospek pemulihan," kata dia dalam side event presidensi G20 Indonesia secara virtual Rabu, 16 Februari 2022.
Ia mengatakan pada 2021, pemerintah Indonesia telah menghabiskan sekitar US$ 45,9 miliar atau 23,6 persen dari total belanja tahun 2021 untuk benar-benar mendukung pemulihan ekonomi Indonesia. Alhasil pada 2021, perekonomian Indonesia tumbuh 3,65 persen. Pertumbuhan itu terjadi setelah kontraksi pada 2020 yang minus 2,07 persen.
Dia mengatakan momentum pemulihan sebenarnya terjadi di seluruh sisi, baik dari sisi penawaran, sisi produksi, lintas sektor maupun sisi permintaan. Ekspor juga memainkan peran yang sangat penting pada pemulihan ekonomi, didorong juga oleh pemulihan global.
Pertumbuhan yang kuat, kata dia, juga tercatat di sektor yang sangat penting, seperti manufaktur, perdagangan dan juga pertambangan hingga kenaikan harga komoditas. "Output perekonomian Indonesia juga sudah unggul dan melampaui level sebelum pandemi," ujarnya,
Terlepas dari situasi itu, kata dia, pemerintah akan terus mencoba menggunakan kebijakan seefektif mungkin. Oleh karena itu, kata dia, proses pemulihan ini masih perlu didukung oleh kebijakan pemerintah, terutama dari sisi fiskal.
Baca Juga: Prabowo Beli 42 Jet Tempur Rafale, Menunggu Uang Muka dari Sri Mulyani