TEMPO.CO, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengakhiri sesi pada sore ini, 8 Februari 2022, di level 6.789,5. Nilai itu lebih rendah -0,22 persen dibandingkan penutupan kemarin di 6.804,9. Padahal pada pertengahan sesi kedua, IHSG sempat bertengger di level kurang lebih 6.800.
“Sebanyak 269 saham menguat, 277 saham melemah, dan 157 saham stagnan pada akhir sesi perdagangan hari ini, dengan nilai transaksi mencapai Rp 14,5 triliun,” kata tim analis Samuel Sekuritas dalam keterangan tertulisnya pada Selasa, 8 Februari 2022.
Walaupun IHSG melemah, arus masuk modal investor asing masih cukup kencang hari ini, terlihat dari angka beli bersih investor asing di pasar reguler yang mencapai Rp 1,2 triliun. Sementara itu di pasar negosiasi tercatat beli bersih investor asing sebesar Rp 245,4 miliar.
Saham dengan nilai net buy asing tertinggi di pasar reguler adalah BBRI (Rp 582,6 triliun), BMRI (Rp 306,2 miliar), dan BBNI (Rp 202,6 miliar). Saham dengan nilai net sell asing tertinggi di pasar reguler antara lain ASII (Rp 88,8 miliar), BUKA (Rp 73,6 miliar) dan LPPF (Rp 35,5 miliar).
Saham Bank BRI (BBRI) kembali menjadi top leading mover pada sesi perdagangan hari ini, dengan sumbangan +5,38 poin, disusul BMRI (+5,17 poin) dan TPIA (+4,36 poin).
“Sementara itu, saham Bank BCA (BBCA) menjadi top lagging mover hari ini, mengurangi -8,19 poin, disusul TLKM (-5,33 poin) dan BEBS (-3,43 poin),” kata tim analis Samuel Sekuritas.
Kebalikan dengan kemarin, hari ini nyaris semua indeks sektoral menutup sesi perdagangan hari ini di zona merah. Pelemahan terbesar ditunjukkan oleh indeks sektor kesehatan (IDXHEALTH) (-2,4 persen), disusul indeks sektor industri dasar dan kimia (IDXBASIC) (-1,2 persen), dan indeks sektor transportasi (IDXTRANS) (-1 persen).
Hanya dua indeks sektoral yang berhasil menutup sesi perdagangan hari ini di zona hijau, yaitu indeks sektor keuangan (IDXFINANCE) (+0,7 persen) dan indeks sektor teknologi (IDXTECHNO) (+0,5 persen).
“Hari ini bursa saham Indonesia kembali kedatangan emiten baru, saham emiten pengelola jaringan restoran PT Champ Resto Indonesia Tbk (ENAK),” ujar tim Samuel Sekuritas.
Tetapi dalam IPOnya, dilansir dari bisnis.com, tim analis mengatakan emiten yang menjadi pengelola jaringan restoran Gokana Ramen dan Teppan ini melepas 433,33 juta lembar saham baru ke publik, dengan harga penawaran awal Rp 850 per saham.
Sayangnya debut ENAK hari ini terbilang kurang menyenangkan, saham ini anjlok ke titik ARB-nya pada sesi pertama hari ini sebelum perlahan naik dan menutup sesi di Rp 825 per saham (-2,94 persen).
Berdasarkan pengamatan tim analis Samuel Sekuritas, adapun lima besar top gainer emiten hari ini berdasarkan persentase kenaikan, yaitu:
- IATA (+34,4 persen ke Rp 117 per saham)
- GZCO (+34,3 persen ke Rp 90 per saham)
- PCAR (+25 persen ke Rp 270 per saham)
- HITS (+17,3 persen ke Rp 392 per saham)
- HDIT (+15,2 persen ke Rp 272 per saham)
Lalu lima besar top loser ditempati oleh emiten saham berikut:
- BAUT (-7 persen ke Rp 186 per saham)
- SGER (-6,9 persen ke Rp 1.400 per saham)
- TECH (-6,9 persen ke Rp 4.420 per saham)
- AMAR (-6,9 persen ke Rp 670 per saham)
- PANR (-6,9 persen ke Rp 268 per saham)
M FAIZ ZAKI
Disclaimer: Berita ini merupakan hasil kerja sama dengan PT Samuel Sekuritas Indonesia. Berita ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya berada di tangan pembaca.