TEMPO.CO, Jakarta -Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia meminta jangan sampai ada persepsi Presidensi Indonesia di G20 tahun ini akan mengabaikan pengusaha nasional.
"Jangan ada satu persepsi dengan Forum G20 ini kemudian seolah-olah swasta nasional akan diabaikan. Itu tidak benar. Justru ini peluang yang tepat untuk kita memaksa pengusaha luar (FDI) untuk kolaborasi positif," katanya dalam Inaugurasi Kelompok Kerja Perdagangan, Investasi, dan Industri G20/Inauguration Trade, Investment, and Industry Working Group (TWIIWG) yang dipantau secara daring di Jakarta, Selasa, 8 Februari 2022.
Sebagai mantan pengusaha, Bahlil meyakinkan sejak masuk pemerintahan, ia selalu mendorong kolaborasi antara investasi asing dan pengusaha dalam negeri. Hal itu dilakukan pemerintah untuk mendorong ekonomi berkeadilan.
"Yakinlah bahwa sejak saya jadi Kepala BKPM, Menteri Investasi, tidak ada satu investasi asing yang masuk ke Indonesia tanpa kolaborasi. Wajib kolaborasi, minimal dengan BUMN. Kalau tidak, pengusaha nasional yang ada di daerah atau pengusaha nasional yang memenuhi syarat. Ini syarat mutlak," katanya.
Di sisi lain, pemerintah pun tengah menyusun aturan agar investasi asing dan dalam negeri bisa berkolaborasi dengan baik dan memberi manfaat.
Bahlil membenarkan jika investor asing memiliki kemampuan teknologi mumpuni yang diharapkan bisa membantu Indonesia. Namun, ia tak ingin negara yang menguasai teknologi itu mengambil semua bagian kekayaan alam Indonesia seenaknya.