Sementara itu, progres konstruksi Seksi IV dari Cimalaka ke Legok 8,20 kilometer telah mencapai 18,97 persen.
Selanjutnya, Seksi V A dan B Legok - Ujung Jaya 14,9 kilometer sudah mencapai 25,86 persen dan 48,83 persen. Serta, Seksi VI A dan B Ujung Jaya - Dawuan 6,06 kilometer konstruksinya sudah berjalan 81,78 persen dan 93,30 persen.
Adapun Junction Dawuan Tol Cisumdawu yang terkoneksi dengan Jalan Tol Cipali progresnya sudah mencapai 91,72 persen dan secara keseluruhan ditargetkan akan selesai konstruksinya pada pertengahan 2022.
Jalan Tol Cisumdawu yang terdiri dari 6 Seksi tersebut sebagian besarnya sudah rampung. “Seksi 3 sudah selesai. Seksi 6 sudah selesai. Simpang susun sudah selesai. Jadi tantangan kita kalau konstruksi ya (Seksi) 4 dan 5, dan perbaikan tanah untuk longsoran di Seksi 2,” kata Danang.
Danang mengatakan, tingkat kesulitan pembangunan Jalan Tol Cisumdawu di antaranya terletak pada pekerjaan timbunan dan galian. “Timbunan dan galiannya luar biasa banyak. Timbunannya tinggi, banyak galian tinggi bahkan sampai 40 meter lebih. Itu membutuhkan teknologi pengamanan lereng yang sangat canggih, demikian juga untuk timbunan-timbunan. Sehingga soal tanah itu satu hal, kemudian teknologi konstruksi juga hal yang lain yang kita harapkan bisa kita atasi segera,” kata dia.
CAESAR AKBAR | AHMAD FIKRI
Baca juga: Larang Lembaga Jasa Keuangan Pakai Aset Kripto, OJK Tak Lakukan Pengawasan
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.