Masih kata Rudi, Sumatera Selatan memiliki 17 komoditi perkebunan unggulan selain sawit yang hasil produksinya digunakan untuk pemenuhan pasar lokal, nasional hingga ekspor. Karet, sawit dan kelapa masih menjadi primadona. Selain ketiga komoditi tadi, Sumsel katanya juga menjagokan kopi, kakao, lada, kemiri, cengkeh, pinang, kayu manis, vanili, gambir, aren, tembakau, kapuk, teh, tebu dan nilam.
Menurut Rudi , daerah ini memiliki luasan lahan perkebunan 2,9 juta Ha yang tersebar di beberapa kabupaten dan kota. Dari luasan tersebut, setidaknya telah menghasilkan 4.8 juta ton komoditi unggul.
Karet diketahui ditanam pada luasan lahan 1.3 juta Ha dengan hasil tahun lalu mencapai 1,2 juta ton karet kering. Kelapa kata Rudi ditanam pada lahan seluas 65.285 Ha dengan hasilkan kopra 57.732 ton.
Sedangkan komoditas unggulan lainnya seperti: Kopi berhasil memproduksi biji kering sebanyak 163.868 ton, kakao 3969 ton, lada kering 7.227 ton, inti kemiri 3034 ton, cengkeh kering 57 ton, pinang kering 696 ton, kayu manis 499 ton.
Masih dalam catatan Rudi, tahun lalu Sumsel berhasil memproduksi gula kering sebanyak 78.137 ton yang merupakan hasil dari tanaman tebu di areal perkebunan seluas 71.032 Ha, Aren 281 ton, gambir 10 ton, tembakau 50 ton, kapuk 96 ton sedangkan minyak nilam berhasil diproduksi sebanyak 352 ton.
Baca Juga: Pemerintah Siapkan Rp 7,6 T untuk Tanggung Selisih Harga Minyak Goreng
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.