“Untuk kasus Indonesia, kita perkirakan puncak gelombang karena Omicron akan terjadi pada awal Februari,” tutur Luhut. Adapun secara global, varian Omicron telah menyebar di 150 negara dan membuat kasus Covid-19 kembali memuncak.
Luhut meminta masyarakat tetap waspada, tapi tak perlu disertai panik. Musababnya, kata dia, sebagian besar kasus varian Corona memberikan efek gejala ringan. Menurut Luhut, pemerintah akan melakukan pengawasan ketat terhadap perkembangan kasus Covid-19 dan segera mengambil langkah antisipasi bila diperlukan.
Mengklaim Indonesia lebih siap menghadapi Omicron, Luhut menyatakan kini negara memiliki sistem kesehatan yang lebih baik. “Kita siap baik dalam hal obat-obatan, termasuk molnupiravir dari Merck, tempat tidur rumah sakit, tenaga kesehatan, oksigen, dan fasilitas isolasi terpusat,” katanya.
Untuk mengantisipasi meluasnya angka kasus Covid-19 dan mencegah pagebluk perkepanjangan, Luhut mengimbau masyarakat tidak bepergian lebih dulu dalam dua hingga tiga pekan ke depan.
“Kita harus bersatu padu menghadapi musuh bersama variant Omicron. Karena hanya dengan bersatu, kita bisa mengatasi gelombang baru dan keluar dari pandemi Covid-19 ini,” kata Luhut.
FRANCISCA CHRISTY ROSANA
BACA: Luhut: Puncak Gelombang Baru Omicron di RI Tak Setinggi Negara Lain